LARANGAN BERSIKAP INSECURE DALAM AL-QUR’AN (Analisis Teori Abraham Maslow)

Dede Ikhsan, Fauzi (2024) LARANGAN BERSIKAP INSECURE DALAM AL-QUR’AN (Analisis Teori Abraham Maslow). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI_Dede Ikhsan Fauzi_2017501063.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep larangan bersikap insecure dalam Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan hirarki kebutuhan Abraham Maslow. Teori hierarki kebutuhan Maslow menyediakan kerangka kerja yang relevan untuk memahami bagaimana individu dapat mengatasi perasaan insecure dan mencapai tingkat kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang menyoroti larangan bersikap insecure serta kajian literatur mengenai konsep-konsep psikologi Maslow. Hasil analisis menunjukkan bahwa Al-Qur'an secara tegas melarang umatnya untuk bersikap insecure, bersedih hati, cemas, dan takut, karena Allah akan selalu ada untuk mereka yang selalu berserah diri kepada-Nya, yang mana itu sesuai dengan beberapa aspek dari hirarki kebutuhan Maslow Analisis pada ayat-ayat larangan bersikap insecure menggunakan hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow. Pada ayat-ayat larangan bersikap insecure yang telah ditentukan oleh penulis, terdapat beberapa tingkatan hirarki kebutuhan dari Maslow yaitu pada term Khauf pada Q.S. Al-An’am: 48 meliputi Kebutuhan Rasa Aman, Sosial, Mendapatkan Penghargaan, Aktualisasi Diri, Trancendent. Pada Q.S. Al-Baqarah: 112 meliputi Kebutuhan Rasa Aman, Mendapatkan Penghargaan, dan Kebutuhan Trancendent. Pada Q.S. Al-Baqarah 277 meliputi Kebutuhan Rasa Aman, Mendapatkan Penghargaan, dan Kebutuhan Trancendent. Sedangkan untuk term Ḥuzn pada Q.S. Ali-Imran: 139 meliputi Kebutuhan Sosial, Mendapatkan Penghargaan, Aktualisasi Diri, Kognitif, dan Kebutuhan Trancendent. Pada Q.S. An-Nahl: 127 meliputi Kebutuhan Sosial, Aktualisasi Diri, dan Kebutuhan Trancendent. Dan yang terakhir pada Q.S. Al-A’raf: 35 meliputi Kebutuhan Rasa Aman, Kognitif, dan Kebutuhan Trancendent. Penulis pada penelitian ini, menemukan adanya kebutuhan yang harus di penuhi oleh manusia tetapi belum ada pada hirarki kebutuhan Maslow yaitu kebutuhan akan ketaatan dan kepatuhan. Kata Kunci: Al-Qur’an, Maslow, insecure vi Larangan Bersikap Insecure Dalam Al-Qur’an (Analisis Teori Abraham Maslow) Dede Ikhsan Fauzi NIM.2017501063 Al-Qur'an and Tafsir Sciences Study Program Department of Qur'an and History Studies Faculty of Ushuluddin, Adab, and Humanities Professor Kiai Haji Saifuddin Zuhri State Islamic University Purwokerto Jl. A. Yani 40-A (+62-281)-635625 Purwokerto 53126 Email: [email protected] ABSTRACT This study aims to analyze the concept of prohibition of insecurity in the Qur'an using Abraham Maslow's hierarchy of needs approach. Maslow's hierarchy of needs theory provides a relevant framework for understanding how individuals can overcome feelings of insecurity and achieve higher levels of psychological well-being. The research method used is a qualitative descriptive analysis of Qur'anic verses that highlight the prohibition of being insecure as well as a literature review on Maslow's psychological concepts. The results of the analysis show that the Qur'an strictly prohibits its people from being insecure, sad, anxious, and afraid, because Allah will always be there for those who always surrender to Him, which is in accordance with several aspects of Maslow's hierarchy of needs. Analyze the verses prohibiting insecurity using Abraham Maslow's hierarchy of needs. In the verses of the prohibition of being insecure that have been determined by the author, there are several levels of Maslow's hierarchy of needs, namely the term Khauf in Q.S. Al-An'am: 48 includes the needs of security, social, gaining appreciation, self-actualization, and trancendent. In Q.S. Al-Baqarah: 112 includes the need for security, gaining appreciation, and trancendent needs. In Q.S. Al-Baqarah 277 includes the need for security, getting awards, and trancendent needs. As for the term Ḥuzn in Q.S. Al-Imran: 139 includes Social Needs, Getting Awards, Self-Actualization, Cognitive, and Trancendent Needs. In Q.S. An-Nahl: 127 includes Social Needs, Self-Actualization, and Trancendent Needs. And the last one in Q.S. Al-A'raf: 35 includes Security Needs, Cognitive, and Trancendent Needs. The author in this study found that there are needs that must be fulfilled by humans but are not yet in Maslow's hierarchy of needs, namely the need for obedience and compliance. Keywords: Qur'an, Maslow, insecure

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Al-Qur’an, Maslow, insecure
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.04 TOpik Khusus
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.07 Pendidikan, Pelatihan, Riset Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.4 Kumpulan Ayat dan Surat Tertentu
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Dede Ikhsan Fauzi sdr
Date Deposited: 05 Jul 2024 07:33
Last Modified: 05 Jul 2024 07:33
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/25274

Actions (login required)

View Item View Item