PELAYANAN SOSIAL PANTI ASUHAN HARAPAN MULIA PURWOKERTO DALAM MENINGKATKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK TERLANTAR

Muhammad Aimar, Yahya (2024) PELAYANAN SOSIAL PANTI ASUHAN HARAPAN MULIA PURWOKERTO DALAM MENINGKATKAT KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK TERLANTAR. Skripsi thesis, UIN. Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text Muhammad Aimar Yahya_Pelayanan Sosial Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Anak Terlantar.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Fenomena merebaknya anak terlantar di Indonesia merupakan persoalan sosial yang kompleks. Hidup menjadi anak terlantar memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena mereka berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Melihat permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan ini. Pemerintah dan masyarakat telah melakukan upaya untuk mengentaskan permasalahan anak terlantar melalui Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa anak memiliki kesempatan yang sama dengan anak lain dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mempersiapkan masa depannya. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang bagaimana tahapan pelayanan sosial dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak terlantar di Panti Asuhan Harapan Mulia di Purwokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif-deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan sosial dapat meningkatkan kesejahteraan anak terlantar di Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto, dengan pemberian lima tahapan pelayanan sosial yaitu pendekatan awal, Assesment, Perencanaan Intervensi Planning, intervensi, evaluasi dan terminasi, Adapun faktor pendukung dalam pelayanan sosial panti asuhan harapan mulia, antara lain: adanya kemauan dari penerima pelayanan untuk berubah, adanya skill atau kemampuan dari pekerja sosial dalam melakukan pelayanan terhadap penerima manfaat, adanya stakeholder dari luar panti, adanya sarana dan prasarana yang mendukung. Kemudian, faktor penghambatnya yakni ketika penerima pelayanan tidak mau berubah, anggaran yang terbatas, dan kurangnya tenaga pekerja sosial.

Actions (login required)

View Item