TINJAUAN FIKIH MUAMALAH TERHADAP STATUS KEPEMILIKAN SEKAM HASIL PENGGILINGAN PADI (STUDI KASUS DI DESA GUNUNG TIGA KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG)

Istina'atun, Mukaromah (2024) TINJAUAN FIKIH MUAMALAH TERHADAP STATUS KEPEMILIKAN SEKAM HASIL PENGGILINGAN PADI (STUDI KASUS DI DESA GUNUNG TIGA KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG). Skripsi thesis, UIN PROF. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text Istina'atun Mukaromah_Tinjauan Fikih Muamalah Terhadap Status Kepemilikan Sekam Hasil Penggilingan Padi (Studi Kasus di Desa Gunung Tiga Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang).pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Sekam merupakan limbah dari penggilingan padi yang memiliki nilai ekonomis dan mempunyai manfaat dalam berbagai industri. Namun status kepemilikan sekam masih menjadi permasalahan di kalangan petani dan pengusaha penggilingan padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kepemilikan sekam hasil penggilingan padi di Desa Gunung Tiga Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang serta tinjauan fikih muamalah terhadap status kepemilikan hasil penggilingan padi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kualitatif, yang berlokasi di penggilingan padi Desa Gunung Tiga Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang, dalam penelitian ini yakni pengusaha penggilingan padi dan para petani yang menggilingkan padinya di tempat tersebut, metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi, adapun metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sekam hasil penggilingan padi di Desa Gunung Tiga Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang sebenarnya adalah milik petani, karena dari awal sekam tersebut melekat pada padi namun tanpa adanya akad yang mengubah status kepemilikan sekam tersebut menjadi milik penggiling, meskipun hal terserbut sudah menjadi kebiasaan dari dulu, menurut fikih muamalah salah satu cara perpindahan kepemilikan yaitu dengan cara adanya akad. Dalam fikih muamalah kepemilikan sisa hasil penggilingan dapat berpindah apabila dari penggiling meminta izin kepada petani terkait sekam yang diklaim menjadi milik penggiling, namun karena mengangap sekam hanyalah sampah dan memang sudah menjadi kebiasaan dari dulu maka kepemilikan sekam tersebut menjadi menjadi milik penggiling

Actions (login required)

View Item