REPRESENTASI BIRRUL WALIDAIN DALAM FILM “TUHAN MINTA DUIT” KARYA AZHAR KINOI LUBIS (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)

Lia, Astriyanti (2024) REPRESENTASI BIRRUL WALIDAIN DALAM FILM “TUHAN MINTA DUIT” KARYA AZHAR KINOI LUBIS (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI_LIA ASTRIYANTI_REPRESENTASI BIRRUL WALIDAIN DALAM FILM TUHAN MINTA DUIT KARYA AZHAR KINOI LUBIS ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Orang tua adalah tokoh yang paling pertama bagi seorang anak. Namun pada zaman sekarang ini, banyak sekali peristiwa atau kasus mengenai seorang anak yang durhaka atau tidak berperilaku baik terhadap orang tuanya, hal ini terjadi karena adanya pengaruh dari budaya asing, salah satunya adalah melalui tontonan baik itu media sosial atau film. Tontonan yang berkualitas saat ini sangat dibutuhkan di Indonesia, salah satunya adalah Film “Tuhan Minta Duit” merupakan film keluarga yang di sutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis. Menceritakan tentang seorang gadis kecil bernama Maya yang gigih bekerja demi memenuhi kebutuhannya, kebutuhan orang tuanya sehari-hari dan selalu berusaha ingin membahagiakan orang tuanya. Penelitian ini ingin memahami bagaimana birrul walidain yang terkandung dalam film “Tuhan Minta Duit”. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimana birrul walidain dalam film tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana representasi birrul walidain dalam film “Tuhan Minta Duit” Karya Azhar Kinoi Lubis?. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa penelitian kualitatif analisis deskriptif. Metode ini dapat digunakan untuk mempelajari segala jenis komunikasi, baik itu koran, buku, dan film. Subjek dalam penelitian ini adalah film “Tuhan Minta Duit” karya Azhar Kinoi Lubis, sedangkan objek penelitiannya adalah tindakan birrul walidain yang ada pada film “Tuhan Minta Duit”. Teknik pengumpulan datanya dengan dokumentasi, studi pustaka. Penulis menggunakan metode semiotika Roland Barthes yang memaknai suatu hal serta menggunakan tiga pemaknaan, yaitu makna denotasi, makna konotasi, dan makna mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film “Tuhan Minta Duit” mengandung lima makna birrul walidain, yaitu 1) membantu orang tua secara fisik dan materil, 2) mematuhi perintah orang tua, 3) menghormati orang tua, 4) membahagiakan orang tua, 5) selalu mendoakan orang tua baik yang masih ada maupun yang telah tiada.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Birrul Walidain, Film “Tuhan Minta Duit”, Semiotika
Subjects: 2x0 Islam (Umum) > 2x0.3 Islam dan Ilmu Sosial
Divisions: Fakultas Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Lia Astriyanti
Date Deposited: 25 Apr 2024 04:19
Last Modified: 25 Apr 2024 04:19
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/24365

Actions (login required)

View Item View Item