PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA, MUHAMMADIYAH DAN AL IRSYAD AL ISLAMIYAH BANYUMAS TENTANG HUKUM PEROLEHAN UPAH SEBAGAI PEMAIN EBEG

Wahyu Dedi, Waliyudin (2024) PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA, MUHAMMADIYAH DAN AL IRSYAD AL ISLAMIYAH BANYUMAS TENTANG HUKUM PEROLEHAN UPAH SEBAGAI PEMAIN EBEG. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
WAHYU DEDI WALIYUDIN_PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA, MUHAMMADIYAH DAN AL IRSYAD AL ISLAMIYAH BANYUMAS TENTANG HUKUM PEROLEHAN UPAH SEBAGAI PEMAIN EBEG.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Upah mengupah dalam hukum Islam dikenal dengan ija>rah yang diartikan sebagai akad pengalihan hak atas suatu barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa tanpa diikuti dengan adanya kepemilikan atas barang itu sendiri. Upah mengupah merupakan salah satu bentuk transaksi muamalah yang sering terjadi di tengah masyrakat. Salah satu praktik upah mengupah terjadi di Paguyuban Ngesti Turangga Soka Jaya yang merupakan paguyuban dari kesenian ebeg. Dalam setiap sewa pertunjukan, paguyuban ini mendapatkan uang sewa yang nantinya dibagikan kepada para pemain ebeg itu sendiri. Permasalahan dalam skripsi ini yaitu: Pertama, bagaimana praktik perolehan upah sebagai pemain ebeg pada Paguyuban Ngesti Turangga Soka Jaya dan kedua, bagaimana pandangan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Al Irsyad Al Islamiyah Banyumas tentang hukum perolehan upah sebagai pemain ebeg. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pengambilan sumber lokasi di Paguyuban Ngesti Turangga Soka Jaya Desa Karangsoka. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara dengan empat pemain ebeg di Paguyuban Ngesti Turangga Soka Jaya dan dua perwakilan tokoh dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Al Irsyad Al Islamiyah Banyumas. Sedangkan sumber data sekunder diambil dari buku-buku fikih dan hasil penelitian terdahulu. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Adapun metode analisis data menggunakan analisis Miles and Huberman dengan pendekatan normatif empiris. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa praktik perolehan upah sebagai pemain ebeg berdasarkan pada peran yang dimainkan masing-masing baik sebagai seorang dalang, sinden, penabuh musik dan penari ebeg. Adapun pandangan tokoh Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Al Irsyad Al Islamiyah Banyumas tentang hukum perolehan upah sebagai pemain ebeg terbagi menjadi tiga pendapat yaitu menghalalkan tanpa syarat, menghalalkan dengan syarat dan mengharamkan. Satu tokoh dari Al Irsyad Al Islamiyah Banyumas menghalalkan perolehan upah sebagai pemain ebeg. Satu tokoh dari Nahdlatul Ulama menghalalkan dengan syarat terkait perolehan upah sebagai pemain ebeg. Sedangkan empat tokoh perwakilan dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Al Irsyad Al Islamiyah Banyumas mengharamkan perolehan upah sebagai pemain ebeg.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Upah, Ebeg, Pandangan Tokoh NU, Muhammadiyah dan Al Irsyad Al Islamiyah.
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah > 2x4.29 Aspek Muamalah lain (Taflis, Ihya ul mawaat, Ujroh (upah)Hajr, Luqatah, Kharaj, Jizyah)
2x9 Sejarah Islam dan Biografi > 2x9.8 Biografi tokoh-tokoh/pemuka-pemuka Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Wahyu Dedi Waliyudin sdr
Date Deposited: 23 Apr 2024 01:30
Last Modified: 23 Apr 2024 01:30
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/24056

Actions (login required)

View Item View Item