PERTIMBANGAN KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA TERHADAP ADANYA TES KEHAMILAN SEBAGAI PRASYARAT IZIN MENIKAH (STUDI PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS)

Putri, Sri Rahmawati (2024) PERTIMBANGAN KEPALA KANTOR URUSAN AGAMA TERHADAP ADANYA TES KEHAMILAN SEBAGAI PRASYARAT IZIN MENIKAH (STUDI PADA KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUMAS). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI_PUTRI SRI RAHMAWATI_2017302003_HKI.pdf

Download (9MB) | Preview

Abstract

Persyaratan melakukan tes kehamilan sebelum mendaftarkan pernikahan ke Kantor Urusan Agama adalah sebuah gagasan baru yang dilakukan oleh Kepala Kantor Urusan Agama di wilayah Kabupaten Banyumas. Empat Kepala Kantor Urusan Agama yang diteliti oleh penulis mewajibkan tes kehamilan dan satu Kepala Kantor Urusan Agama tidak memberlakukan. Alasan pemberlakuan tes kehamilan di Kantor Urusan Agama Kecamatan adalah untuk menghindari li’an suami terhadap isteri dan menjaga nasab dari anak. Di sisi lain Kantor Urusan Agama yang menolak diberlakukannya tes kehamilan sebagai syarat menikah adalah karena tidak ada teks aturan mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguraikan mengenai perbedaan pertimbangan Kepala Kantor Urusan Agama terhadap diberlakukan atau tidaknya tes kehamilan sebagai prasyarat izin menikah dengan alat bantu gagasan maslahah, dan teori pembacaan Abdullah Saeed. Jenis penelitian yang digunakan adalah field research yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan keadaan yang nyata di tempat penelitian tanpa ada rekayasa. Pendekatan yang digunakan adalah yuridis-sosiologis. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara kepada lima Kepala Kantor Urusan Agama yang diambil menggunakan metode purposive sampling yaitu Kantor Urusan Agama Baturraden, Kantor Urusan Agama Purwokerto Utara, Kantor Urusan Agama Purwokerto Selatan, Kantor Urusan Agama Rawalo dan Kantor Urusan Agama Karanglewas sedangkan untuk sumber sekundernya ialah buku, jurnal, skripsi serta sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan oleh penulis menggunakan model teknik analisis data Miles dan Hubermen. Penelitian ini menyimpulkan dua hal. Pertama, pertimbangan diberlakukannya tes kehamilan sebagai prasyarat izin menikah oleh Kepala Kantor Urusan Agama ialah untuk upaya menjaga nasab anak yang dilahirkan dalam perkawinan, menghindari perilaku seks bebas, dan menghindari li’an suami terhadap isteri. Sedangkan alasan tidak diberlakukannya tes kehamilan sebagai syarat menikah, oleh Kantor Urusan Agama Rawalo yaitu karena hal ini termasuk pencemaran nama baik dan seperti menuduh semua perempuan hamil sampai dibuktikan dengan tes bahwa perempuan itu tidak hamil. Dilihat dari konsep maslahah, tes kehamilan ini masuk ke dalam maslahah al-mulgah. sedangkan dalam teori pembacaan Abdullah Saeed, Kepala Kantor Urusan Agama yang memberlakukan tes kehamilan tanpa syarat masuk kedalam kategori penafsir kontekstual progesif, Kepala Kantor Urusan Agama yang memberlakukan tes kehamilan dengan syarat masuk ke dalam kategori penafsir semi tekstualis dan untuk yang tidak memberlakukan tes kehamilan masuk kedalam kategori penafsir tekstualis. Kedua, urgensi adanya tes kehamilan ini yaitu agar terciptanya ayah biologis bukan hanya saja ayah administratif, menjaga nasab anak, dan menghindari banyak keburukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law > 346 Private law (perdata) > 346.01 Marriage law
300 Social sciences > 340 Law > 348 Law (Statutes), regulations, cases > 348.598 Law of Indonesia (UU, Peraturan di Indonesia)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Putri Sri Rahmawati sdri
Date Deposited: 22 Apr 2024 06:49
Last Modified: 22 Apr 2024 06:49
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/24022

Actions (login required)

View Item View Item