KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI NABI YUSUF DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA TERHADAP EKONOMI DI INDONESIA (Studi Tafsir Q.S. Yusuf ayat 46-49 Perspektif Tafsir Nusantara)

Ismanto, Aji Afri (2024) KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI NABI YUSUF DALAM AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA TERHADAP EKONOMI DI INDONESIA (Studi Tafsir Q.S. Yusuf ayat 46-49 Perspektif Tafsir Nusantara). Skripsi thesis, UIN PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
Aji Afri Ismanto_KONSEP KEBIJAKAN EKONOMI NABI YUSUF.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Kebijakan ekonomi merupakan sebuah pembahasan yang menarik dikalangan para peneliti akademis di Dunia, banyak sekali model kebijakan ekonomi yang diterapkan baik di dunia Islam maupun barat. Islam mengajarkan sebuah konsep yang menarik untuk dipelajari yaitu konsep dalam menghadapai krisis ekonomi atau paceklik yang dicontohkan dalam Al-Qur’an yang termaktub pada kisah Nabi Yusuf AS. Penelitian ini mencoba membedah bagaimana penafsiran tafsir nusantara dalam memandang Q.S. Yusuf ayat 46-49 ini? dan bagaiamna relevansinya terhadap ekonomi kontemporer di Indonesia? Kemudian, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan yang mencoba untuk membedah itu semua, dimana penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif analitis dalam pengolahan yang dipakai. Penelitian ini menggunakan teori ekonomi kerakyatan milik Muhammad Hatta yang menjadi ciri khas konsep ekonomi di Indonesia. ekonomi kerakyatan adalah ekonomi kelompok masyarakat yang mengikut sertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan yang berkaitan erat dengan aspek keadilan, demokrasi ekonomi, keberpihakan pada ekonomi rakyat yang bertumpu pada mekanisme pasar yang adil dan mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan, serta berperilaku adil bagi seluruh masyarakat, dengan tujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat Hasil yang didapatkan penulis dalam penelitian ini diantaranya menurut tafsir Nusantara, Nabi Yusuf berhasil mengartikan dan menafsirkan maksud mimpi yaitu adanya tujuh sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh sapi kurus, kemudian adanya tujuh tangkai hijau dan tangkai kering. Pandangan tafsir Nusantara yang dimaksud penulis adalah dalam kitab Tafsir Al-Ibriz karya KH. Bisri Mustafa, Al-Azhar karya Buya Hamka dan Al-Munir karya Syekh Nawawi Al-Bantani. Dimana menurut beberapa penafsiran diatas diartikan sebagai tujuh taun masa bekerja keras dengan cara menanam bahan pangan yang akan disiapkan sebagai lumbung makanan selama tujuh tahun paceklik yang diumpamakan sebagai sapi kurus. Kemudian, penulis menemukan bahwa relevansi yang berhubungan dengan kebijakan ekonomi di Indonesia adalah dengan melihat situasi ekonomi Indonesia saat terkena wabah pandemi Covid-19 dengan sama-sama saling bekerjasama dan saling menyiapkan bahan makanan untuk masyarakat di Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kebijakan Ekonomi, Nabi Yusuf, Al-Qur’an, Tafsir Nusantara
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Aji Afri Ismanto sdr
Date Deposited: 19 Apr 2024 01:45
Last Modified: 19 Apr 2024 01:45
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/23925

Actions (login required)

View Item View Item