Resepsi Estetis Pada Kaligrafi Masjid An-Nur Di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci

Reni, Famelia (2024) Resepsi Estetis Pada Kaligrafi Masjid An-Nur Di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text reni RESEPSI ESTETIS PADA KALIGRAFI MASJID AN-NUR DI PONDOK PESANTREN AL-HIDAYAH KARANGSUCI (1).pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Reni Famelia, 2024: Resepsi Estetis Pada Kaligrafi Masjid An-Nur Di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci. Kaligrafi sering disebut khat, adalah proses kreatif Islam yang menarik perhatian sejarawan dan analisis budaya. Kaligrafi memiliki konotasi yang luhur, dan tempatnya dalam integrasi ruang dan waktu budaya Islam tidak dapat disangkal. Masjid yang berada di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci memiliki dekorasi seni kaligrafi. Fenomena ini mendorong segenap santri yang berada di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci untuk meresepsi ayat-ayat al- Qur’an yang ditampilkan pada kaligrafi tersebut. Tujuan penelitian ini Untuk menjelaskan estetika dan resepsi estetis kaligrafi Masjid An-Nur di Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif lapangan (Living Qur’an). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi upaya mencari data, menata secara sistematis hasil temuan di lapangan, mencari makna. Hasil penelitian ini adalah: terdapat 21 kaligrafi di Masjid An-Nur, kaligrafi-kaligrafi tersebut sebagian besar merupakan wirid yang dibaca santri setelah sholat. Setiap kaligrafi memiliki makna tersendiri atas pemilihan dari author, dibalik makna ayat kaligrafi tersebut author kaligrafi yang mana merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci memiliki harapan-harapan dari wirid-wirid yang dibaca santri setelah sholat. Dari harapan-harapan author tersebut sebagian besar terjalankan oleh santri-santri. Sebagian santri merasakan ketenangan hidup lebih ketika melihat kaligrafi itu dan mewiridkannya dibandingkan ketika tidak melihat dan mewiridkannya. Sebagian lainnya tidak mewiridkan secara rutin namun merasakan situasi lebih damai dalam hidupnya setiap kali melihat dan membaca ayat-ayat kaligrafi. Kaligrafi tersebut dirasakan dan difungsikan secara resepsional sebagai semacam fase spiritual bagi mereka di tengah kepenatan aktifitas keseharian.

Actions (login required)

View Item