MAKNA BAIAT DALAM AL-QUR’AN (Analisis Signifikansi dan Nilai Profetik)

MUHAMMAD ANAS ALI, MURTADHO (2024) MAKNA BAIAT DALAM AL-QUR’AN (Analisis Signifikansi dan Nilai Profetik). Skripsi thesis, UUN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text MUHAMMAD ANAS ALI MURTADHO_MAKNA BAIAT DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SIGNIFIKANSI DAN NILAI PROFETIK).pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Di dalam Al-Qur’an dijelaskan beberapa ayat yang  membahas mengenai baiat di antaranya surah al-Fath ayat 10, 18 dan surah al-Mumtahanah ayat 12. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode tafsir maudhu’i dan pendekatan kepustakaan (library research). Penelitian ini akan membahas tentang: (1) bagaimana penafsiran baiat dalam Al-Qur’an (2) bagaimana signifikansi dan nilai-nilai profetik dari peristiwa baiat di dalam Al-Qur’an. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa baiat dalam Q.S. Al-Fath adalah baiat Ridhwan, yakni baiat untuk tidak melarikan diri kaum musyrik, para sahabat bersumpah untuk setia kepada Rasulullah Saw. Mereka berjanji setia untuk terus membela Allah dan Rasululullah Saw. dalam keadaan apapun. Tidak ada seorang pun yang akan melarikan diri dan melanggar baiat mereka. Baiat dalam Q.S. Al-Mumtahanah ayat 12 adalah baiat wanita penduduk Makkah yang terjadi setelah Rasulullah berhasil menaklukan kota Makkah, mereka datang kepada Rasulullah Saw. kemudian dilanjutkan dengan baiat. Di dalam peristiwa baiat janji setia tersebut kita bisa melihat bahwa Rasulullah Saw. yang mempunyai hubungan dengan Allah melalui wahyu memiliki nilai-nilai khusus. Seperti mukjizat, keterjagaan dari dosa, kecerdasan yang melebihi manusia jenius, kepemimpinan, konstruktivitas, dan nilai-nilai lain yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal.

Actions (login required)

View Item