PERAN PEKERJA SOSIAL TERHADAP UPAYA REHABILITASI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI SENTRA SATRIA BATURRADEN

Rafli, Hidayat (2024) PERAN PEKERJA SOSIAL TERHADAP UPAYA REHABILITASI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI SENTRA SATRIA BATURRADEN. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text SKRIPSI RAFLI HIDAYAT (1917104030)_2024.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Permasalahan terhadap anak terus meningkat setiap tahun khususnya berkaitan dengan anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Anak wajib memperoleh haknya yang dijamin oleh negara dalam hal ini adalah hak memperoleh rehabilitasi sosial. Dalam melaksanakan praktek pekerjaan sosial, Pekerja sosial di Sentra Satria Baturraden wajib menjadi aktor utama dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya terkait dengan perannya terhadap upaya rehabilitasi anak korban kekerasan seksual. Pekerja sosial bertugas dengan mengoptimalkan seluruh aspek teori pekerjaan sosial yang dimilikinya, karena karakter anak yang menjadi korban kekerasan seksual tentu berbeda-beda dan membutuhkan penanganan yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Pekerja sosial terhadap upaya rehabilitasi anak korban kekerasan seksual yang dilihat dari berbagai kompetensi yang dimiliki serta untuk mengetahui pelayanan yang diberikan Pekerja sosial terhadap anak korban kekerasan seksual. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis deksriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta data dari regulasi yang ada. Hasil penelitiannya adalah Peran Pekerja Sosial Terhadap Upaya Rehabilitasi Anak Korban Kekerasan Seksual di Sentra Satria Baturraden dimulai dari pelayanan pada tahap assesmen hingga terminasi sudah cukup baik. Pekerja sosial melaksanakan perannya terhadap upaya rehabilitasi anak korban kekerasan seksual sesuai dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku dengan berdasarkan Undang-undang, Permensos, serta Peraturan Daerah yang telah dibentuk. Evaluasi dari Pekerja sosial adalah harus meningkatkan aspek komunikasi kepada anak korban kekerasan seksual agar lebih membangun kepercayaan sehingga lebih nyaman untuk melaksanakan proses rehabilitasi sosial, karena umumnya anak korban kekerasan seksual mengalami trauma sehingga mengakibatkan ketidakterbukaan pada saat proses rehabilitasi.

Actions (login required)

View Item