Analisis Hukum Islam Terhadap Akad Salam Pada Praktik Jual Beli Batu Bata (Studi Kasus di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas)

Sarah, Nur Afianti (2024) Analisis Hukum Islam Terhadap Akad Salam Pada Praktik Jual Beli Batu Bata (Studi Kasus di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Sarah Nur Afianti_Analisis Hukum Islam Terhadap Akad Salam Pada Praktik Jual Beli Batu Bata (Studi Kasus di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Salah satu bentuk muamalah yang menjadi kegiatan manusia yaitu jual beli dengan akad salam (bai’ al-salam). Dalam praktiknya, jual beli akad salam dilakukan dengan pembayaran terlebih dahulu oleh pembeli dengan uang muka, sedangkan penjual menyerahkan barang yang dibeli kepada pembeli sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Dalam penelitian ini, mengambil lokasi penelitian di pabrik batu bata yang letaknya di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Dalam praktiknya terdapat pembeli yang mengalami kerugian saat tiba di lokasi pengiriman. Oleh karena itu, pembeli meminta ganti rugi atas batu bata yang pecah tersebut. Namun seringkali pihak penjual tidak menuruti keinginan pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti lebih dalam mengenai penerapan akad salam pada jual beli batu bata dalam pandangan hukum Islam. Dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (field research). Menggunakan pendekatan normatif yuridis. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan akad salam pada praktik jual beli batu bata di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas, bahwa pada praktiknya telah memenuhi rukun akad salam, namun terjadi ketidaksesuaian ketika pengiriman batu bata kepada pembeli, yaitu terjadi kerusakan atau pecah pada batu bata dan keterlambatan pengiriman batu bata. Dalam ketentuan akad salam yang telah tercantum dalam hadis bahwa ketika terdapat kerusakan pada barang yang dikirim maka pembeli berhak untuk meminta ganti rugi kepada penjual dan pembeli memiliki hak untuk melanjutkan atau membatalkan jual beli, namun penjual melanggar hal tersebut. Mengenai keterlambatan pengiriman batu bata, pembeli merasa dirugikan karena pembeli telah bersepakat dengan penjual mengenai waktu pengiriman, tetapi penjual tidak mengirimnya pada saat itu. Maka keterlambatan ini juga belum sesuai dengan ketentuan akad salam. Namun, jual beli tersebut tidak menjadi batal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Akad Salam, Jual Beli Batu Bata, Hukum Islam
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah > 2x4.21 Jual Beli (Termasuk Salam dan Lelang)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Sarah Nur Afianti
Date Deposited: 25 Jan 2024 07:15
Last Modified: 25 Jan 2024 07:15
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/23125

Actions (login required)

View Item View Item