MAKNA GENTURAN PASCA RIYADAH AL-QUR’AN EMPAT PULUH HARI DI PONDOK PESANTREN EL-MADANI RAWALO BANYUMAS (Studi Living Qur’an)

Nur Fatin, Aliyah (2024) MAKNA GENTURAN PASCA RIYADAH AL-QUR’AN EMPAT PULUH HARI DI PONDOK PESANTREN EL-MADANI RAWALO BANYUMAS (Studi Living Qur’an). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text Nur Fatin Aliyah_Makna Genturan Pasca Riyadah Al-Qur'an Empat Puluh Hari Di Pondok Pesantren El-Madani Rawalo Banyumas (Studi Living Qur'an).pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Kegiatan genturan pasca riyadah Al-Qur’an di Pondok Pesantren El-Madani di Desa Kedungwangkal, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas merupakan kegiatan khataman Al-Qur’an dan suatu rangkaian kegiatan dari riyadah Al-Qur’an. Kegiatan ini dilakukan sebagai ketaatan peraturan yang ada dan sebagai rasa syukur karena dapat menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz bil ghaib dan telah melaksanakan riyadah Al-Qur’an sebagai syarat kegiatan genturan. Hal ini berbeda dengan kegiatan khataman pada umumnya yang biasanya dilakukan karena telah selesai membaca Al-Qur’an 30 juz. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek dari penelitian adalah pengasuh dan santri Pondok Pesantren El-Madani yang melaksanakan kegiatan genturan pasca riyadah Al-Qur’an. Adapun objek dari penelitian ini adalah kegiatan genturan pasca riyadah Al-Qur’an di Pondok Pesantren El-Madani. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian, data yang terkumpul dianalisis melalui 2 tahap: tahap pertama melalui reduksi, display, dan verifikasi data. Kemudian tahap kedua, data dianalisis dengan menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Manheim terutama pada tiga aspek makna: makna objektif, makna ekspresif dan makna dokumenter. Dengan kedua teori tersebut, dapat dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan genturan pasca riyadah Al-Qur’an di Pondok Pesantren El-Madani Rawalo. Kata kunci : Makna, Genturan, Living Qur’an.

Actions (login required)

View Item