RELASI GENDER PADA KELUARGA PEREMPUAN BURUH TANI DAN RELEVANSINYA TERHADAP FAKTOR RENDAHNYA PERCERAIAN DI DESA KUTA (Studi Kasus di Desa Kuta, Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang)

NUR, AFANDI (2024) RELASI GENDER PADA KELUARGA PEREMPUAN BURUH TANI DAN RELEVANSINYA TERHADAP FAKTOR RENDAHNYA PERCERAIAN DI DESA KUTA (Studi Kasus di Desa Kuta, Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
NUR AFANDI_RELASI GENDER PADA KELUARGA PEREMPUAN BURUH TANI DAN RELEVANSINYA TERHADAP FAKTOR RENDAHNYA PERCERAIAN DI DESA KUTA (Studi Kasus di Desa Kuta Kecamatan Belik kabupaten Pemalang).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Perilaku bias gender atau ketimpangan gender dalam keluarga pada umumnya dapat menimbulkan konflik atau masalah dalam membangun keharmonisan dalam keluarga bahkan bisa sampai menimbulkan adanya perceraian tetapi pada faktanya pada keluarga perempuan buruh tani di Desa Kuta ini tidak demikian walaupun terjadi praktek ketimpangan gender dalam keluarga mereka data yang diperoleh dari Pengadilan Agama Pemalang tercatat bahwa Desa Kuta menempati posisi paling rendah untuk kasus perceraian dari seluruh desa yang ada di Kecamatan Belik.Tujuan penelitian ini adalah untuk meneganalisis bagaimana relasi gender pada keluarga perempuan buruh tani dan faktor yang mempengaruhi tetap terjaganya keharmonisan pada keluarga perempuan buruh tani sehingga hal itu berdampak pada rendahnya angka perceraian di Desa Kuta. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif kualitatif, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian menggunakan teori analisis gender. Untuk teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu 5 keluarga perempuan buruh tani baik yang sudah mempunyai anak maupun belum yang terdapat di Desa Kuta Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis gender model Harvard. Seacara ringkas dari hasil penelitian ini dapat penulis sampaikan bahwa ada dua poin penting dalam penelitian ini. Pertama, terjadi ketimpangan gender yaitu perempuan buruh tani ini mengalami ketimpangan gender. Ketimpangan gender pada keluarga buruh tani di Desa Kuta tidak mempengaruhi eksistensi keluarga mereka hal itu terbukti dengan rendahnya angka perceraian di desa Kuta. Kedua, terdapat 2 (dua) faktor yang berepengaruh dalam terjaganya keharmonisan dalam keluarga buruh tani yaitu faktor keagamaan dan faktor sosial. Kata Kunci: Relasi Gender, Keluarga Perempuan Buruh Tani, Perceraian

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Relasi Gender, Keluarga Perempuan Buruh Tani, Perceraian
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.33 Perceraian
2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.36 Hak dan Kewajiban Suami-Istri (Nafaqoh)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: NUR AFANDI sdr
Date Deposited: 23 Jan 2024 07:40
Last Modified: 23 Jan 2024 07:40
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/22980

Actions (login required)

View Item View Item