TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK GANTI TEKOR OLEH KARYAWAN (Studi Kasus Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum No. 34 175 04 Jl. Raya Pasir Gombong Kec. Cikarang Utara Kab. Bekasi)

ibnu, hajar (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK GANTI TEKOR OLEH KARYAWAN (Studi Kasus Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum No. 34 175 04 Jl. Raya Pasir Gombong Kec. Cikarang Utara Kab. Bekasi). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI.

[img]
Preview
Text
IBNU HAJAR_TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK GANTI TEKOR OLEH KARYAWAN.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Purwokerto Akad ija>rah sering dilakukan kebanyakan manusia, termasuk yang terjadi dalam perusa haan (SPBU) No. 34 175 04 Jl. Raya Pasir Gombong. Kebijakan perusahaan seharusnya tertuang dalam perjanjian kerja. Namun, terkait kebijakan ganti ketika tekor pendapatan yang berbeda dari hasil penjualan, diterapkan oleh perusahaan tersebut walaupun tidak muncul dalam perjanjian kerja. Penerapan ganti tekor yang muncul akibat kelalaian karyawan, hal demikian apakah bisa dinyatakan sah atau tidak menurut hukum Islam. Maka dari itu, pentingnya penelitian ini dilakukan oleh penulis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan sumber data yang dikumpulkan melaui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah informan dari karyawan dan pihak perusahaan (SPBU) No. 34 175 04 Jl. Raya Pasir Gombong. Dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketentuan dalam praktik ganti tekor yang diterapkan oleh Perusahaan (SPBU) No. 34 175 04 Jl. Raya Pasir Gombong Kec. Cikarang Utara Kab. Bekasi terhadap karyawannya sesuai dengan akad ija>rah yang dijelaskan dalam hukum Islam. Berdasarkan pandangan Jumhur ulama yang menjelaskan bahwa, tanggung jawab aji>r/karyawan itu berifat amanah, dengan demikian aji>r tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang kecuali karena kelalaian atau kesalahannya. Penyebab terjadinya kerugian pendapatan yang dialami perusahaan disebabkan oleh kelalaian karyawan dan mesin eror. Dengan demikian yang menjadi tanggung jawab atas kerugian yang timbul, hanya kerugian akibat kelalaian karyawan, bukan dari faktor mesin eror, karena kerugian yang timbul oleh faktor mesin merupakan tanggung jawab perusahaan. Selanjutnya, dilihat dalam konsep penetapan ganti tekor dalam ta’wid, bahwa pihak perusahaan dalam menetapkan ganti rugi sebagian sesuai dengan konsep ganti tekor dalam Islam. Karena dalam praktiknya perusahaan mengabaikan keterlibatan para pelaku yang menimbulkan kerugian, karena semua karyawan yang bekerja pada shift itu dianggap telah menimbulkan kerugian yang mewajibkan mereka untuk mengganti kerugiannya. Padahal faktanya kerugian itu timbul karena salah satu karyawan atau tidak semua karyawan melakukannya. Kata Kunci: Akad Ija>rah, Ta’wid, Ganti Tekor, Karyawan, Perusahaan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Akad Ija>rah, Ta’wid, Ganti Tekor, Karyawan, Perusahaan.
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
300 Social sciences > 340 Law > 348 Law (Statutes), regulations, cases
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Ibnu Hajar sdr
Date Deposited: 16 Jan 2024 06:30
Last Modified: 16 Jan 2024 06:30
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/22804

Actions (login required)

View Item View Item