LARANGAN TABARRUJ PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI

Lutfi Indra, Pratama (2023) LARANGAN TABARRUJ PERSPEKTIF TAFSIR MAQASIDI. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri.

Preview

Text skripsi LUTFI INDRA fix.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Dalam Islam, mengenai adab, tata cara dalam berhias, berpakaian, bertingkah laku sebenarnya sudah diatur dalam kitab pedoman umat Islam yakni al-Qur`an. Namun, nampaknya ajaran atau aturan-aturan tersebut tidak sepenuhnya dijalankan atau dilanggar. Banyak dijumpai di realita kehidupan orang-orang yang berhias, berpakaian, berperilaku yang kurang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam al-Qur`an terdapat suatu larangan untuk tidak berhias, berpakaian, bertingkah laku yang menyerupai orang-orang jahiliyah yang mana hal itu dikenal dengan istilah tabarruj. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Q.S Al-Ahzab ayat 33 dan Q.S An-Nur ayat 60 dengan pendekatan tafsir maqasidi. Penelitian ini mengkaji ayat al-Qur`an yang mengandung unsur tabarruj khususnya yang berkaitan dengan pelarangan tabarruj itu sendiri. Untuk mengungkap kandungan ayat-ayat tabarruj dengan teori tafsir maqasidi, penulis mengkaji seperti kajian linguistik, azbabun nuzul, munasabah, dan analisis dimensi maqasidi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pelarangan tabarruj dalam al-Qur`an adalah larangan berhias, berpakaian, dan tingkah laku yang dapat memikat orang lain. Dari analisis penulis terhadap pelarangan tabarruj dalam al-Qur`an, maka dapat dipahami bahwasanya perbuatan tabarruj tidak sesuai atau bertentangan dengan maqa>s}id syari`ah seperti penjagaan terhadap agama, jiwa, akal, harta, keturunan karena dapat berdampak atau mengakibatkan rusaknya moral serta syariat Islam, dapat membahayakan dan mengancam diri seseorang, dapat menurunkan harkat martabat seseorang, dapat merusak generasi Islam selanjutnya, berdampak pada penyalahgunaan harta yang tidak tepat atau yang tidak dibenarkan agama Kata Kunci : Tabarruj, Maqasid Syari`ah, Maqasid Al-Qur`an, Tafsir Maqasidi

Actions (login required)

View Item