MAKNA KEGIATAN SIMAAN AL-QUR’AN SYA’BANAN DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

Nur, Hikmah Alawiyah (2023) MAKNA KEGIATAN SIMAAN AL-QUR’AN SYA’BANAN DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES. Skripsi thesis, UIN Prof K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
NURHIKMAH ALAWIYAH_MAKNA KEGIATAN SIMAAN AL-QUR'AN SYA'BANAN DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Kegiatan simaan Al-Qur’an di Desa Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes Jawa Tengah merupakan kegiatan yang unik. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati nishfu Sya’ban. Simaan Al-Qur’an ini dilakukan setiap satu tahun sekali pada tanggal 14-15 di bulan sya’ban. Hal ini berbeda dengan kegiatan yang dilakukan masyarakat pada umumnya, dalam rangka memperingati nishfu Sya’ban masyarakat biasanya hanya mengisi nishfu Sya’ban dengan membaca yasin 3 kali. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek dari penelitian adalah beberapa sesepuh dan masyarakat yang mempraktikan kegiatan simaan Al-Qur’an di Desa Benda Kecamatan Sirampog. Adapun objek dari penelitian ini adalah kegiatan simaan Al-Qur’an di Desa Benda Kecamatan Sirampog. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian dalam skripsi ini difokuskan pada praktik, pengalaman masyarakat serta pemaknaan dari kegiatan simaan Al-Qur’an Sya’banan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Mendeskripsikan praktik kegiatan simaan Al-Qur’an, dan 2). Menganalisa pemaknaan kegiatan simaan Al-Qur’an Sya’banan di Desa Benda. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim terutama pada tiga aspek makna: makna objektif, makna ekspresif dan makna dokumenter. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kegiatan simaan Al-Qur’an di Desa Benda ini dilakukan setiap satu tahun sekali tepatnya pada tanggal 14-15 dibulan Sya’ban. Ada beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya pembukaan pembacaan Al-Qur’an 30 juz kemudian ditutup dengan tahlil dan doa serta makan bersama. Makna yang terkandung dalam kegiatan simaan Al-Qur’an di Desa Benda jika dilihat menggunakan makna suatu tindakan dalam teori sosiologi pengetahuan karl mannheim adalah: 1) Makna Objektif, masyarakat melakukan kegiatan simaan Al-Qur’an sebagai bentuk memperingati Nishfu Sya’ban serta bentuk menjalani kegiatan yang sudah dilakukan secara turun temurun dari para ulama terdahulu; 2) Makna Ekspresif, kegiatan ini dimaknai sebagai pelaku meyakini adanya keutamaan (fadhilah) simaan Al-Qur’an yang dilakukan setiap Nishfu Sya’ban dapat memberikan kebaikan serta kemanfaatan. Makna ekspresif bagi santri yaitu sebagai iktiar dalam menjaga hafalan Al-Qur’an; dan, 3) Makna documenter yaitu pelaku tidak menyadari makna yang tersirat atau tersembunyi di dalam kegiatan tersebut. Kata Kunci: Living Qur’an, pengalaman, Makna simaan The Al-Qur'an simaan activity in Benda Village, Sirampog District, Brebes Regency, Central Java is a unique activity. This activity was carried out to commemorate nishfu Sha'ban. Simaan Al-Qur'an is carried out once a year on the 14-15th of the month of Sha'ban. This is different from the activities carried out by the community in general, in order to commemorate Nishfu Sya'ban, people usually only fill Nishfu Sya'ban by reading Yasin 3 times. This research is qualitative research using a phenomenological approach. The subjects of the research were several elders and the community who practiced simaan Al-Qur'an activities in Benda Village, Sirampog District. The object of this research is the Al-Qur'an simaan activity in Benda Village, Sirampog District. Data was collected through observation, interviews and documentation. The research in this thesis is focused on practice, community experience and the meaning of Al-Qur'an Sya'banan simaan activities. The aims of this research are 1). Describe the practice of simaan Al-Qur'an activities, and 2). Analyzing the meaning of Al-Qur'an Sya'banan simaan activities in Benda Village. Data analysis in this research uses Karl Mannheim's theory of the sociology of knowledge, especially on three aspects of meaning: objective meaning, expressive meaning and documentary meaning. The results of the research show that the Al-Qur'an simaan activity in Benda Village is carried out once a year, precisely on the 14-15th of the month of Sha'ban. There were several series of activities, including the opening of the 30 juz reading of the Al-Qur'an, then closing with tahlil and prayer and eating together. The meaning contained in the Al-Qur'an simaan activity in Benda Village if viewed using the meaning of an action in Karl Mannheim's theory of the sociology of knowledge is: 1) Objective meaning, the community carries out the Al-Qur'an simaan activity as a form of commemorating Nishfu Sya'ban and a form of carrying out activities that have been carried out from generation to generation by previous ulama; 2) Expressive meaning, this activity is interpreted as the perpetrator believing that there is a virtue (fadhilah) simaan Al-Qur'an carried out every Nishfu Sya'ban can provide goodness and benefits. The meaning of expressiveness for students is as an effort to maintain the memorization of the Al-Qur'an; and, 3) Documentary meaning, namely that the perpetrator is not aware of the implied or hidden meaning in the activity. Keywords: Living Qur'an, experience, meaning of simaan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Living Qur’an, pengalaman, Makna simaan
Subjects: 2x0 Islam (Umum) > 2x0.3 Islam dan Ilmu Sosial
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.1 Masyarakat Islam > 2x6.15 Kelompok Sosial
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.9 Adat Istiadat > 2x6.94 Adat Istiadat setempat
300 Social sciences > 302 Social interaction
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Nur Hikmah Alawiyah sdri
Date Deposited: 27 Oct 2023 02:28
Last Modified: 27 Oct 2023 02:28
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/22494

Actions (login required)

View Item View Item