Noviatun, Isna (2023) PELANGGARAN KODE ETIK HAKIM DI MAHKAMAH KONSTITUSI PERSPEKTIF ETIKA HUKUM ISLAM (Studi Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Nomor 01/MKMK/T/02/2023). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
|
Text
skripsi_Noviatun Isna.pdf Download (20MB) | Preview |
Abstract
PELANGGARAN KODE ETIK HAKIM DI MAHKAMAH KONSTITUSI PERSPEKTIF ETIKA HUKUM ISLAM (Studi Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Nomor 01/MKMK/T/02/2023) ABSTRAK NOVIATUN ISNA NIM. 1917303080 Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syari’ah, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Etika tidak bisa dipisahkan dari seperangkat nilai yang harus dimiliki dan dijunjung tinggi oleh seorang hakim Konstitusi. Namun, pada Putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi Nomor 01/MKMK/T/02/2023 menimbulkan pro dan kontra mengenai pemberian sanksi, mengingat Guntur Hmazah telah Merubah frasa “Dengan Demikian” menjadi “Ke Depan”. Ada yang mengategorikan pelanggaran tersebut ringan, dan ada juga yang beranggapan pelanggaran tersebut berat. Apakah betul pelanggaran yang dilakukan Guntur Hamzah dalam putusan tersebut merupakan pelanggaran ringan. Bagaimana pelanggaran tersebut jika dilihat dari kode etik dan perilaku Hakim Konstitusi, dan jika dilihat dari perspektif hukum Islam. Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan Pendekatan yuridis normatif, dan jenis penelitian ini adalah analisis data (content analysis). Dengan menggunakan sumber data perimer, sekunder dan tersier.Sumber data primernya yaitu Putusan Nomor 01/MKMK/T/02/202. Data sekunder didapat dari buku, jurnal, artikel, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pelanggaran kode etik seorang hakim. Dari hasil penelitian ini, diketahui putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi dalam memberikan sanksi teguran tertulis Guntur Hamzah karena menyalahi keintegritasan seorang hakim konstitusi yang tertuang dalam Sapta karsa hutama telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam hukum Islam pelanggaran Guntur Hamzah tidak tepat jika dilihat dalam etika Islam, karena hal tersebut telah melanggar Adabul qa>d}i yang mana seharusnya tingkah laku dalam menjalankan tugasnya harus dijaga, mengingat qa>d}i dalam peradilan Islam sangat penting untuk menegakan keadilan. Islam beranggapan pelanggaran tersebut terbilang berat. Karena dengan merubah frasa, maka merubah semua susunan makna, malah justru dapat berakibat fatal bagi orang yang dirugikan atas perubahan makna tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Pelanggaran, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi, Kode Etik, Hakim Konstitusi. |
Subjects: | 2x5 Akhlak dan Tasawuf > 2x5.1 Akhlak > 2x5.11 Akhlak berdasarkan naqli |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara Islam |
Depositing User: | Noviatun Isna sdri |
Date Deposited: | 27 Oct 2023 01:37 |
Last Modified: | 27 Oct 2023 01:37 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/22449 |
Actions (login required)
View Item |