ANALISIS GUGATAN WANPRESTASI TERHADAP AKAD JUAL BELI ISTISNA (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Bantul Nomor 1333/Pdt.G/2020/PA.Btl)

Andrea, Ayuning Tyas (2023) ANALISIS GUGATAN WANPRESTASI TERHADAP AKAD JUAL BELI ISTISNA (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Bantul Nomor 1333/Pdt.G/2020/PA.Btl). Skripsi thesis, UIN PROFESOR K.H SAIFUDDIN Zuhri Purwokerto.

Preview

Text ANDREA AYUNING TYAS 1917301124-SKRIPSI .pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Sengketa ekonomi syariah di Pengadilan Agama Bantul terjadi antara pihak pembeli dan penjual dalam akad jual beli istis}na>’. Pihak penjual tidak menyerahkan objek akad sehingga pihak pembeli mengajukan gugatan wanprestasi kepada pihak penjual. Gugatan wanprestasi yang diajukan oleh penggugat dinyatakan dikabulkan sebagian karena tidak ditemukannya kesepakatan waktu penyerahan barang dan akad istis}na>’ dinyatakan sah beserta akibat hukumnya meskipun akad tersebut tidak adanya kesepakatan waktu penyerahan barang. Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis terkait pertimbangan hukum hakim dalam putusan Pengadilan Agama Bantul Nomor 1333/Pdt.G/2020/Pa.Btl. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kasus (cases approach). Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode analisis data yang digunakan peneliti yaitu metode kualitatif yang menekankan pada aspek yuridis data pustaka kemudian dilakukan pembahasan secara deskriptif analisis. Hasil dari penelitian skripsi ini menyimpulkan bahwa pertimbangan hukum Hakim dalam memutus perkara pada Putusan Pengadilan Agama Bantul Nomor 1333/Pdt.G/2020/Pa.Btl tentang gugatan wanprestasi terhadap akad jual beli istis}na>’ telah sesuai berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Peradilan Agama, Fatwa DSN MUI No:06/DSN/-MUI/IV/2000 tentang jual beli istis}na>’, PERMA, KHES, dan HIR. Namun pada pertimbangan hukum hakim dalam menyatakan sah akad istis}na>’ berdasarkan Fatwa DSN MUI No:06/DSN- MUI/IV/2000 tentang jual beli istis}na’> maka pertimbangan hakim tidak sesuai, karena pada ketentuan Fatwa bahwa kesepakatan waktu penyerahan barang harus ditentukan berdasarkan kesepakatan. Serta akad tersebut tidak memenuhi asas perjanjian hukum Islam yaitu asas keadilan dan mengandung unsur ghara>r. Jika dilihat dari rukun dan syarat akad istis}na>’, serta asas perjanjian menurut hukum perdata dan merujuk kepada ketentuan Pasal 1338 KUH Perdata, Pasal 105 dan Pasal 107 KHES maka akad tersebut sah dan putusan hakim sudah sesuai.

Actions (login required)

View Item