Tina, Anjani (2023) TRADISI PERJODOHAN DALAM PERNIKAHAN ENDOGAMI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Dukuh Ciheuleut Desa Sindangwangi Kecamatan Bantarkawung Kab. Brebes). Skripsi thesis, UIN. Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.
|
Text
TINAANJANI SKRIPSI.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tradisi perjodohan merupakan proses mengikat seorang laki-laki dengan seorang perempuan dengan ikatan perkawinan, yang mana hal tersebut dilakukan melalui perantara keluarga dan kerabat. Sedangkan pernikahan endogami merupakan pernikahan yang mengharuskan pelakunya untuk menikah dengan seseorang yang masih dalam lingkup daerah atau klennya sendiri. Jadi tradisi ini merupakan perkawinan yang dilakukan melalui perantara keluarga dan kerabat serta mengharuskan pelakunya untuk menikah hanya dengan klennya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tradisi perjodohan endogami yang dilakukan dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap tradisi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Dukuh Ciheuleut Desa Sindangwangi Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes dengan menggunakan pendekatan normatif-sosiologis. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik snawball sampling. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dengan 6 subjek penelitian dan dokumentasi. Sumber data primer dalam penelitian ini meliputi, guguni, orangtua yang menjodohkan dan pelaku yang dijodohkan. Sedangkan untuk sumber data sekunder meliputi, buku, jurnal, skripsi, Al-Quran, dan hadits. Setelah itu dilakukanlah sebuah metode analisis terhadap apa yang sudah didapatkan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa tradisi perjodohan dalam pernikahan endogami yang berjalan di Dukuh Ciheuleut dilakukan melalui beberapa prosesi. Adapun pandangan hukum Islam terhadap prosesi adat tersebut yaitu, pertama, nenden omong, nalian, nyorog, nganjang, maranan, tuker lilin, ngembang, seserahan, sungkeman, ngusap endog, ngulilingan, perang, sesembahan dan juga sawer termasuk ke dalam kategori ‘urf ‘am. Kedua, prosesi ngitung weton yang dilakukan oleh masyarakat dukuh Ciheuleut termasuk ke dalam kategori ‘urf fasid. Adapun faktor yang melatar belakangi tradisi ini yaitu, faktor owel, faktor kemurnian keturunan, faktor menjaga harta, kemudian faktor adanya larangan bagi wanita menolak sebuah lamaran dan yang terakhir faktor rendahnya pendidikan. Kata Kunci: Tradisi Perjodohan, Pernikahan Endogami, ‘urf
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tradisi Perjodohan, Pernikahan Endogami, 'urf |
Subjects: | 2x4. Fiqih > 2x4.9 Aspek Fiqih lainnya |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Tina Anjani sdri |
Date Deposited: | 25 Oct 2023 01:13 |
Last Modified: | 25 Oct 2023 01:13 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/22077 |
Actions (login required)
View Item |