MAKNA DAN FUNGSI RITUAL KECERAN PERGURUAN PENCAK SILAT CIMANDE DI DUKUH BULAKWUNGU, DESA BENDA, KECAMATAN SIRAMPOG,KABUPATEN BREBES

Muhammad, Bilal (2023) MAKNA DAN FUNGSI RITUAL KECERAN PERGURUAN PENCAK SILAT CIMANDE DI DUKUH BULAKWUNGU, DESA BENDA, KECAMATAN SIRAMPOG,KABUPATEN BREBES. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text skripsi bilal Bahan Asli 23 OKTOBER.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi pelaksanaan serta makna dan fungsi dari Ritual Keceran Cimande. Para sesepuh dan masyarakat mempercayai bahwa dengan adanya ritual ini menjadikan siswa yang sudah lulus mempelajari jurus akan menjadi orang lebih baik, terhindar dari mara bahaya, serta senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori makna oleh Chear dan teori fungsionalisme dari Brownislaw Malinowski. Selain itu, penelitian ini menggunakan pendekatan Antropologi. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama proses Ritual Keceran Cimande dimulai dari persiapan berupa siswa menyetorkan jurus kepada pelatih. Dilanjutkan dengan doa bersama kemudian para siswa dibacakan sumpah. Setelah itu, pemberian nasehat oleh sesepuh dan dilanjut acara makan bersama dan yang terakhir penetesan air mata atau keceran juga pembasuhan muka dengan air bunga. Kedua, Ritual Keceran Cimande memiliki makna simbol dan fungsi, antara lain: simbol-simbol dalam ritual keceran cimande berupa air basuhan bunga tujuh macam yang bermakna sebagai tujuan (pitulungan) yang mana merupakan representasi hubungan antara sang Khaliq dengan ciptaanmya. adapun fungsi dari ritual Keceran antara lain: 1) Fungsi Sosial berupa kebersamaan dan kerukunan. 2) Fungsi Religius berupa bentuk rasa syukur, doa bersama, sedekah, Nilai perjuangan, keikhlasan serta fungsi ibadah kepada tuhan yang maha esa Kata Kunci : Makna, Fungsi, Ritual Keceran Cimande

Actions (login required)

View Item