MAKNA 'AJALAH DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU)

SITI NUR AURELINA FATIMA, IZKURNIA (2023) MAKNA 'AJALAH DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
SITI NUR AURELINA FATIMA IZKURNIA_MAKNA 'AJALAH DALAM AL-QUR'AN (ANALISIS SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU).pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Fenomena hurry sickness atau ketergesaan merupakan sebuah penyakit yang sudah mengakar kuat dan menjadi fitrah bagi manusia. Dalam Islam, sikap ini disebut sebagai ‘ajalah atau isti’jāl yang jika tidak dikendalikan dengan bijak, dapat membawa mudharat apabila tidak dipahami dengan benar sesuai pedoman Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna ‘ajalah dalam Al-Qur’an menggunakan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Pentingnya penelitian ini terletak pada pemahaman yang tepat terhadap makna ‘ajalah dalam Al-Qur’an agar dapat menghindari kesalahan dalam interpretasi. Banyak orang yang salah mengartikan ‘ajalah hanya sebagai tindakan buruk seperti tergesa-gesa, padahal sebenarnya ‘ajalah juga bisa diartikan bersegera menuju kebaikan. Jenis penelitian merupakan kualitatif dengan metode studi kepustakaan. Setiap analisis dinarasikan secara deskriptif yang bertujuan untuk menjabarkan secara rinci terkait makna ‘ajalah dalam perspektif Al-Qur’an. Adapun pendekatan dalam penelitian ini menggunakan semantik Qur’an Toshihiko Izutsu untuk menggali makna ‘ajalah melalui makna dasar-relasional, sinkronik-diakronik, serta weltanschauung kata ‘ajalah dalam Al-Qur’an. Hasil analisis dari semantik Izutsu ini ditemukan bahwa makna dasar dari kata ‘ajalah adalah ketergesa-gesaan, bersegera. Adapun makna relasional nya adalah tabiat manusia, cinta dunia, bersegera, mendahului, bergerak cepat. Makna‘ajalah dari sisi sinkronik-diakronik mengungkapkan bahwa pada masa Pra Al-Qur’an makna ‘ajalah hanya ditujukan kepada diri sendiri, tidak ada relasi dengan masalah religiusitas. Setelah Al-Qur’an berangsur turun makna tersebut lebih fokus kepada masalah ketuhanan, banyak menyebut ketergesaan manusia yang buruk dan tercela, dan adapula bersegera yang berorientasi kepada Allah seperti bersegera kepada kebaikan sesuai dengan perintah-Nya. Pada masa Pasca Qur’an makna ‘ajalah tidak selamanya berkonotasi buruk, sehingga dapat dibedakan antara tergesa-gesa dengan bersegera yang benar. Dari beberapa analisis itu, ditemukanlah weltanschauung dari kata‘ajalah yaitu sikap yang mencakup aspek-aspek seperti kesigapan, kecepatan, atau semangat dalam berbagai situasi. Konsep tersebut tidak hanya berkaitan dengan tabiat manusia saja, tetapi secara universal dapat memberikan relevansi semantik Izutsu terhadap konteks ‘ajalah yang mungkin dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: ‘Ajalah, Al-Qur’an, Izutsu.
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an
400 Language > 410 Linguistics
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Siti Nur Aurelia Fatimah Izkurnia sdr
Date Deposited: 06 Sep 2023 01:19
Last Modified: 06 Sep 2023 01:19
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/21755

Actions (login required)

View Item View Item