PEMENUHAN HAK NAFKAH ANAK HASIL ZINA PERSPEKTIF FATWA MUI NOMOR 11 TAHUN 2012 (Studi Kasus Desa Kedawung, Kec. Pejagoan, Kab. Kebumen)

Muhamad, Anas Fauzy (2023) PEMENUHAN HAK NAFKAH ANAK HASIL ZINA PERSPEKTIF FATWA MUI NOMOR 11 TAHUN 2012 (Studi Kasus Desa Kedawung, Kec. Pejagoan, Kab. Kebumen). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
MUHAMAD ANAS FAUZY_PEMENUHAN HAK NAFKAH ANAK HASIL ZINA PERSPEKTIF FATWA MUI NOMOR 11 TAHUN 2012 (Studi Kasus Desa Kedawung, Kec. Pejagoan, Kab. Kebumen).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Nafkah anak merupakan suatu pemberian yang diberikan orang tua terhadap anaknya dikarenakan adanya hubungan antara anak dan orang tua didalam keluarga. Berbeda dengan itu, ketentuan dalam memberi nafkah anak hasil zina dalam pandangan perspektif jumhur ulama yang bertanggung jawab atas hak nafkah anak tersebut adalah ibu. Jumhur ulama menganggap bahwa laki-laki yang menghamili ibu diluar hubungan pernikahan secara hakiki bukanlah ayahnya, maka dari itu wajib nafkahpun bukan tanggungjawab dari laki-laki tersebut. Penulis dalam skripsi ini menganalisis pemenuhan hak nafkah anak hasil zina di Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen dengan menggunakan perspektif Fatwa MUI Nomor 12 Tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang mana mencari secara intensif tentang latar belakang keadaan, interaksi sosial, individu, kelompok dalam tatanan masyarakat. Metode penelitian pada skripsi yang digunakan penulis bersifat kualitatif dan menggunakan metode analisis deskriptif analisis. Sumber primer penelitian ini yaitu sumber data langsung yang langsung diperoleh dari pengumpul data dari lapangan. Penilitian ini bertujuan menganalisis tinjauan Fatwa MUI nomor 11 tahun 2012 terhadap praktik pemenuhan hak nafkah anak hasil zina di Desa Kedawung, Kec. Kebumen, Kab. Kebumen. Hasil penelitian menjelaskan dalam praktik pemenuhan kebutuhan hidup anak hasil zina di masyarakat Desa Kedawung, Kec. Pejagoan, Kab. Kebumen secara kebutuhan pokok sudah terpenuhi. Namun dilihat dari seseorang yang memiliki kewajiban dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya masih terdapat hak anak yang belum terpenuhi. Berdasarkan ketentuan hukum yang tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2012 dalam praktiknya masih terdapat hal yang belum sesuai. Seperti dalam pemenuhan hak nafkah anak hazil zina oleh ibu kandungnya dan pemenuhan kebutuhan hidup anak hasil zina sebagai hukuman ta’zir oleh laki-laki pezina. Hal itu menjelaskan belum maksimalnya pemenuhan hak nafkah anak hasil zina di desa tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Pemenuhan Hak Nafkah, Anak Hasil Zina, Fatwa MUI Nomor 11 Tahun 2012
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.31 Nikah (Nasab, RUkun, Akad, Maskawin, Mut'ah dll)
2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.36 Hak dan Kewajiban Suami-Istri (Nafaqoh)
2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat > 2x4.39 Aspek Munakahat lain (KB, Bayi tabung dll)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Muhamad Anas Fauzy
Date Deposited: 28 Jul 2023 05:47
Last Modified: 28 Jul 2023 05:47
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/21318

Actions (login required)

View Item View Item