Ekoteologi dalam tafsir maudhu'i kemenag RI tahun 2014

mathla may, setiani (2023) Ekoteologi dalam tafsir maudhu'i kemenag RI tahun 2014. Skripsi thesis, uin prof. k.h. sarifuddin zuhri purwokerto.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI_lengkap_Mathla_ May_Ekoteologi_dalam_tafsir_maudhui (1).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Banyaknya fenomena alam yang sering terjadi pada akhir abad ini memiliki dua pusat akar permasalahan yaitu hadirnya sains modern dan krisis spiritual. Hubungan manusia dengan alam merupakan cerminan dari hubungan manusia dengan Tuhannya. Manusia diamanatkan tugas sebagai khalifah, perlu dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab. Alam ditundukan oleh Tuhan kepada manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidup manusia. Manusia dan alam sejatinya saling ketergantungan sehingga perlu adanya hubungan yang harmonis antara keduanya. Ekoteologi hadir sebagai jembatan yang membangun nilai spiritual pada diri manusia sehingga bisa berlaku adil terhadap alam. Dalam hal ini, kembali kepada tuntunan al-Qur’an merupakan langkah yang sangat tepat. Melalui tafsir maudhu’i karya Kemenag RI membantu penulis lebih mudah memahami maksud dari firman-firman-Nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Tuhan, manusia dengan alam serta mengetahui konsep ekoteologi dari hubungan antara ketiganya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tafsir yakni meneliti karya-karya tafsir tentang penjelasan isi al-Qur’an dan merupakan jenis penelitian library research. Dalam menganalisis ayat-ayat ekoteologi, penulis menggunakan teori dari Seyyed Hossein Nasr. Pada penelitian ini, terdapat tiga inti konsep dari gagasan ekoteologi Seyyed Hossein Nasr yang terdapat dalam tafsir maudhu’i Kemenag yaitu pertama, Tuhan sebagai pusat kosmos merupakan Tuhan sebagai pencipta dari segala yang ada di langit dan di bumi. Tuhan juga pemilik sekaligus pemelihara alam. Pemahaman ini menumbuhkan sikap menghargai terhadap seluruh ciptaan Tuhan. Kedua, manusia sebagai khalifah. Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diatas ciptaan Tuhan yang lain. Manusia dengan potensinya diamanatkan oleh Tuhan untuk mengelola alam dan memanfaatkannnya dengan prinsip tidak israf (berlebihan), tidak itraf (bermewah-mewah) dan tidak boleh tabzir (kemubaziran). Ketiga, alam sebagai teofani. Toefani merupakan sebuah cermin, seperti alam yang merupakan manifestasi dari sifat-sifat dan nama-nama Tuhan yang indah dan agung untuk memberikan sebuah tanda kepada manusia agar mereka senantiasa selalu ingat terhadap kekuasaan dan kebesaran Tuhan. Kata Kunci : Ekoteologi, Hubungan Tuhan, Manusia dan Alam, Tafsir Maudhu’i Kemenag RI

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: ekoteologi, tafsir maudhui kemenag RI
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an > 2x1.39 Tafsir Lainnya
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Mathla may setiani sdri
Date Deposited: 28 Jul 2023 07:41
Last Modified: 28 Jul 2023 07:41
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/21317

Actions (login required)

View Item View Item