PANDANGAN MAZHAB SYAFI’I TERHADAP JAMINAN PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS (STUDI KASUS BPRS ARTA LEKSANA)

DAIMATUL, FARICHAH (2023) PANDANGAN MAZHAB SYAFI’I TERHADAP JAMINAN PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN EMAS (STUDI KASUS BPRS ARTA LEKSANA). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Daimatul Farichah_Pandangan Mazhab Syafi'i Terhadap Jaminan Pembiayaan Kepemilikan Emas (Studi Kasus BPRS Arta Leksana).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Emas merupakan benda bernilai yang bisa dijadikan instrument investasi rendah resiko dan tidak terpengaruh kepada inflasi. Keuntungan dari investasi emas dimanfaatkan oleh BPRS Arta Leksana dengan mengeluarkan produk pembiayaan kepemilikan emas Arta Cemerlang dengan sistem angsuran tiap bulannya. Pada praktiknya dalam pembiayaan kepemilikan emas diterapkan kebijakan jaminan pembiayaan. Adapun yang dijadikan objek jaminan pembiayaan adalah emas yang diajukan dalam pembiayaan kepemilikan emas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pembiayaan kepemilikan emas, dan pandangan mazhab Syafi’i terhadap jaminan pembiayaan kepemilikan emas. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Penghimpunan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawanacara, dan dokumentasi. Data yang didapatkan selama penelitian kemudian dianalisis dengan tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mekanisme pembiayaan kepemilikan emas pada BPRS Arta Leksana dilaksanakan dengan cara, nasabah mengajukan pembiayaan kepemilikan emas yang diinginkan kepada BPRS Arta Leksana. Kemudian pihak BPRS akan memproses dan menjelaskan harga jual, margin, ketentuan angsuran dan penerapan jaminan pembiayaan. Setelah emas yang diinginkan nasabah sudah tersedia, pihak BPRS akan memperlihatkan bentuk fisik emas tersebut, pada saat itu pula terjadi akad gadai dengan menjadikan emas yang diajukan pembiayaan dijadikan jaminan dalam pembiayaan kepemilikan emas. Mazhab Syafi’i melarang penggunaan jaminan dengan menggunakan barang yang dibeli oleh pembeli. Sistem jaminan dengan menggunakan barang yang dibeli oleh pembeli menjadikan kemanfaatan barang tersebut menjadi tertunda dan mengurangi hak pembeli untuk menggunakan barang tersebut. Barang yang dijadikan jaminan dalam jual beli hendaklah barang yang sudah dipegang dan dimiliki pembeli. Apabila barang tersebut belum dikuasai oleh penggadai maka sama halnya dengan menjual barang, namun kemanfaatan barang tersebut terhalangi dan dikecualikan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Emas, Pembiayaan, Jaminan
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah
300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: DAIMATUL FARICHAH sdri
Date Deposited: 28 Jul 2023 04:06
Last Modified: 28 Jul 2023 04:06
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/21282

Actions (login required)

View Item View Item