KONSEP INFAK DAN SEDEKAH DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 261 DAN 271 MENURUT TAFSIR IBNU KATSIR DAN TAFSIR AL-AZHAR (STUDI KOMPARATIF)

Dwina, Putri Syahida (2023) KONSEP INFAK DAN SEDEKAH DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 261 DAN 271 MENURUT TAFSIR IBNU KATSIR DAN TAFSIR AL-AZHAR (STUDI KOMPARATIF). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

[img]
Preview
Text
DWINA PUTRI SYAHIDA_KONSEP INFAK DAN SEDEKAH DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 261 DAN 271 MENURUT TAFSIR IBNU KATSIR DAN TAFSIR AL-AZHAR (STUDI KOMPARATIF).pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Salah satu dampak dari adanya media sosial adalah setiap orang dapat dengan mudah membagikan segala aktivitasnya tak terkecuali aktivitas berinfak dan bersedekah. Belakangan ini ramai influencer, youtuber yang membagikan konten sedekah. Hal ini mendapat respon yang berbeda dari warga net, ada yang pro dan ada yang kontra. Menurut analisis penulis hal tersebut dikarenakan adanya ketidak selarasan pandangan antara satu orang terhadap yang lainnya terkait konsep sedekah yang baik dan benar. Oleh karena itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai bagaimana pandangan al-Qur’an terkait konsep infak dan sedekah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman penafsiran Ibnu Katsir dan Buya HAMKA terhadap Surat Al-Baqarah ayat 261 dan 271 yang kaitannya dengan konsep infak dan sedekah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis untuk menguraikan penafsiran keduanya. Selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode muqarin (metode perbandingan), yaitu mencoba mendeskripsikan penafsiran kedua mufassir tersebut, lalu dianalisis secara kritis. Hasilnya, konsep infak dan sedekah dalam Surat Al-Baqarah ayat 261 dan 271 menurut kedua mufassir tersebut ialah; pertama, infak dan sedekah adalah pengorbanan harta benda kedua, bersedekah harus didasari rasa ikhlas, ketiga, Allah Swt akan membalas infak dan sedekah dengan berkali kali lipat, keempat, bersedekah kepada fakir miskin lebih baik dilakukan secara diam-diam, dan kelima, sedekah yang ditujukan untuk memotivasi orang lain lebih baik dilakukan secara terang-terangan. Secara umum, jika penafsiran ini di tarik ke konsep sedekah zaman sekarang maka menurut analisis penulis hasilnya kedua penafsian tersebut masih relevan. Yang tetap harus diperhatikan dalam berinfak dan bersedekah adalah keikhlasannya. Kata Kunci : Infak, Sedekah, Al-Qur’an, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Infak, Sedekah, Al-Qur’an, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Azhar
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an
2x4. Fiqih > 2x4.1 Ibadah > 2x4.14 Zakat > 2x4.149 Zakat lainnya
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Dwina Putri Syahida sdri
Date Deposited: 27 Jul 2023 07:13
Last Modified: 27 Jul 2023 07:13
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/21078

Actions (login required)

View Item View Item