EFEKTIVITAS HAKIM MEDIATOR TERHADAP KEBERHASILAN MEDIASI DI PENGADILAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA KEBUMEN)

Jazilatul, Maghfiroh (2023) EFEKTIVITAS HAKIM MEDIATOR TERHADAP KEBERHASILAN MEDIASI DI PENGADILAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA KEBUMEN). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text JAZILATUL MAGHFIROH_EFEKTIVITAS HAKIM MEDIATOR TERHADAP KEBERHASILAN MEDIASI DI PENGADILAN (Studi Kasus di Pengadilann Agama Kebumen).pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Mediasi merupakan sebuah alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dilakukan kepada pihak bersengketa dan mediator sebagai pihak ketiga yang bersifat netral, bertugas mendamaikan dan mencari solusi. Walaupun telah diatur dalam PERMA Nomor 1 Tahun 2016, tingkat keberhasilan dari mediasi masih sangat rendah. Tentunya terdapat faktor-faktor yang menyebabkan mediasi menjadi tidak berhasil, sah satu faktor pentingnya yaitu hakim mediator. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif hakim mediator dalam melaksanakan proses mediasi di pengadilan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian lapangan (field research) dan metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris. Sumber data primer yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan wawancara langsung dengan hakim mediator dan para pihak yang telah melakukan mediasi. Sedangkan sumber data sekundernya berupa literatur yang penulis ambil dari buku, jurnal, skripsi, artikel maupun website resmi. Adapun metode analisis yang digunakan oleh penulis mengguna metode analisis hukum dengan menggunakan teknik deskriptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jika diukur dari 5 teori efektivitas dari Soerjono Soekanto, faktor utama rendahnya keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Kebumen yaitu rendahnya keinginan para pihak untuk berdamai kembali, hal ini disebabkan oleh konflik berkepanjangan yang dialami oleh para pihak, serta masih sedikitnya hakim mediator yang memiliki sertifikat, sehingga kurangnya pengetahuan mediator dalam mendamaikan para pihak dari segi teori, serta banyaknya perkara di Pengadilan Agama Kebumen dan tuntutan untuk menyelesaikan perkara dengan cepat dengan hakim mediator yang sedikit sehingga waktu pelaksanaannya kurang efektif.

Actions (login required)

View Item