MAKNA POLIGAMI DALAM AL-QUR'AN SURAT AN-NISA AYAT 3 PERSPEKTIF QIRA'AH MUBADALAH STUDI ANALISIS TEORI PARADIGMA THOMAS KUHN

Mukhammad Faiz, Muttaqin (2023) MAKNA POLIGAMI DALAM AL-QUR'AN SURAT AN-NISA AYAT 3 PERSPEKTIF QIRA'AH MUBADALAH STUDI ANALISIS TEORI PARADIGMA THOMAS KUHN. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI.

[img]
Preview
Text
Mukhammad Faiz Muttaqin_Makna Poligami Dalam Al-Qur'an Surat An Nisa Ayat 3 Perspektif Qira'ah Mubadalah Studi Analisis Teori Paradigma Thomas Kuhn.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Poligami telah menjadi isu yang kontroversial dan sensitif dalam pemikiran Islam sejak dulu hingga sekarang, di samping masalah seperti nikah beda agama, warisan, dan kepemimpinan perempuan. Poligami adalah masalah sosial klasik yang selalu menarik perbincangan dan perdebatan. Penelitian ini mengkaji poligami dalam Al-Qur’an dengan pendekatan teori mubādalah oleh Faqihuddin Abdul Kodir. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dan menghimpun data dari berbagai sumber literatur melalui tinjauan kepustakaan. Dalam rangka mencapai tujuan penelitian, dua teori digunakan, yakni teori Paradigma Thomas S. Kuhn untuk menganalisis konsep qirā’ah mubādalah sebagai pendekatan baru dalam interpretasi Al-Qur’an, serta teori Qirā’ah Mubādalah yang dikemukakan oleh Faqihuddin Abdul Kodir untuk mempelajari QS. An-Nisa: 3 dan memperoleh pemahaman mengenai pandangan Al-Qur’an terkait poligami. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa menurut Kang Faqih, jika melihat poligami dari perspektif mubādalah, akan menghasilkan beberapa pemikiran. Pertama, jika poligami mengharuskan perempuan untuk bersabar, yang merupakan sikap terpuji dan disukai oleh Allah, maka tidak hanya perempuan, tetapi juga laki-laki harus bersabar dengan memilih hanya satu istri agar mencapai keutamaan. Kedua, perempuan memiliki hak penuh untuk menolak poligami dengan alasan menjauhkan diri dari kerusakan (dār al-mafāsid) yang dapat berdampak pada dirinya dan keluarganya, baik secara fisik, psikis, ekonomi, maupun sosial. Ketiga, perempuan memiliki hak untuk mengajukan permohonan cerai jika tetap dipoligami. Ini tidak di larang oleh agama. Meskipun tidak ada teks agama yang secara tegas melarang tindakan tersebut, Allah menyatakan bahwa Ia tidak menyukai perceraian. Al-Qur’an bahkan memandang poligami sebagai masalah dalam hubungan pernikahan dan sebagai bentuk ketidaktaatan istri terhadap suami (nusyūz), sehingga perceraian dapat dianggap sebagai solusi. Dalam pandangan Teori Perubahan Paradigma, penafsiran Faqihuddin Abdul Kodir berhasil menyuarakan hak-hak perempuan dalam konteks poligami sebagai paradigma baru, yang berbeda dengan tafsir sebelumnya yang didominasi oleh pandangan psikologi laki-laki. Kata Kunci: Poligami, Al-Qur’an, Mubadalah, Faqihuddin Abdul Kodir.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Poligami, Al-Qur’an, Mubadalah, Faqihuddin Abdul Kodir
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.01 Filsafat, Teori, Metodologi Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.4 Kumpulan Ayat dan Surat Tertentu
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: MUKHAMMAD FAIZ MUTTAQIN sdr
Date Deposited: 29 Jul 2023 01:17
Last Modified: 29 Jul 2023 01:17
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/20995

Actions (login required)

View Item View Item