PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI DISABILITAS DALAM AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG INKLUSIVITAS (KAJIAN TAFSIR TEMATIK KONSEPTUAL)

Isarotul, Imamah (2023) PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI DISABILITAS DALAM AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG INKLUSIVITAS (KAJIAN TAFSIR TEMATIK KONSEPTUAL). Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text ISAROTUL IMAMAH_PENDIDIKAN INKLUSIF BAGI DISABILITAS DALAM AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG INKLUSIVITAS (KAJIAN TAFSIR TEMATIK KONSEPTUAL).pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Pendidikan merupakan hak semua orang, namun dalam perkembangannya, akses disabilitas untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu dan setara masih dalam perjuangan dan pengupayaan, khususnya mahasiswa disabilitas di perguruan tinggi. Pendidikan inklusif hadir sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan yang responsif dari pergulatan permasalahan hak akses disabilitas yang dibatasi. Merujuk pada konstitusi perundang-undangan, pendidikan inklusif diupayakan dengan tujuan memfasilitasi disabilitas agar dapat mengakses pengetahuan yang sama dan setara di bangku instansi pendidikan bersama dengan non-disabilitas. Melalui penelitian ini, penulis berusaha mencari dan mengkaji ayat-ayat inklusivitas dalam al-Qur'an. Penafsiran mengenai ‘pendidikan inklusif’ sangat beragam. Adanya keragaman penafsiran tersebut secara tidak langsung menjadi cerminan yang akan berpengaruh pada paradigma yang akan menimbulkan sikap keterbukaan, sehingga setiap instansi pendidikan tertentu akan menyongsong prinsip ‘pendidikan bagi semua kalangan’. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset tematik konseptual. Berdasarkan prinsip pendidikan inklusif, terdapat 5 prinsip. 5 prinsip tersebut penulis jadikan pijakan pada langkah menghimpun ayat-ayat tema inklusivitas. Hasilnya, berkaitan dengan hakikat manusia, sebagai nafs wāhidah menyatakan bahwa semua manusia adalah sama-sama makhluk ciptaan Allah SWT. yang dibekali beragam potensi, seperti akal dan fitrah. Potensi akal yang dimiliki manusia perlu dimanfaatkan dengan optimal dan baik melalui kegiatan pendidikan. Antara pendidikan dan manusia sangat terikat, karena kegiatan pendidikan dilakukan oleh manusia, antar manusia, dan untuk manusia. Melalui pendidikan manusia dapat meningkatkan taraf hidupnya dan menyempurnakan tugasnya sebagai kha’līfah fi al-ard’. Semua manusia dengan keberagamannya berhak untuk mengakses pendidikan secara setara, merata, optimal dan menyeluruh, tidak terkecuali kelompok minoritas penyandang Disabilitas. Pendidikan inklusif hadir sebagai sistem yang terbuka dan mengupayakan akomodasi yang aksesibel, mengusung kesetaraan bagi semua peserta didik. Ada lima prinsip dalam pendidikan inklusif, yakni prinsip kesamaan, prinsip kemanusiaan, prinsip kesetaraan, prinsip keadilan, dan prinsip active participator.

Actions (login required)

View Item