LARANGAN PERSELINGKUHAN DALAM RUMAH TANGGA (KAJIAN AL QUR'AN: TAFSIR MAQASHIDI)

Kholifatun, Anggreani (2023) LARANGAN PERSELINGKUHAN DALAM RUMAH TANGGA (KAJIAN AL QUR'AN: TAFSIR MAQASHIDI). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
KHOLIFATUN ANGGREANI_LARANGAN PERSELINGKUHAN DALAM RUMAH TANGGA (KAJIAN AL QUR'AN TAFSIR MAQASHIDI).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Perselingkuhan dalam rumah tangga akhir-akhir ini menjadi bahan perbincangan yang menarik di media sosial maupun di kehidupan sehari-hari, sebab perselingkuhan itu sendiri tidak hanya didominasi oleh pria, tetapi juga oleh wanita dengan tidak memandang golongan dan tidak memandang usia. Perselingkuhan adalah hubungan yang dilakukan oleh suami atau istri dengan seseorang yang bukan pasangan halalnya. Istilah selingkuh diartikan sebagai suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, tidak berterus terang, curang, dan tidak jujur. Adapun faktor pendorong yang menghantarkan pada perselingkuhan yaitu sering ditinggal suami, kurang perhatian, kesepian, lemahnya iman dan lain sebagainya yang dapat membuat kehidupan suami-istri menjadi tidak harmonis. Maka dari itu, hal-hal yang dapat memicu retaknya hubungan rumah tangga harus dijauhi dan diatasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif perspektif tafsir maqāṣidī karya dari Abdul Mustaqim. Tafsir maqāṣidī merupakan penafsiran yang mengungkap tujuan dibalik ayat Al-Qur’an dengan maksud merealisasikan kemaslahatan dan menolak kerusakan. Langkah-langkah dalam menyusun skripsi ini yaitu menjelaskan tentang konsep perselingkuhan dan ayat-ayat perselingkuhan beserta penafsirannya. Kemudian mencari kata kunci yang terdapat dalam ayat dan menganalisis dari aspek bahasa, asbāb al-nuzūl dan munāsabah. Terakhir, menganalisis ayat tentang larangan perselingkuhan ke dalam metode tafsir maqāṣidī. Hasil penelitian dalam Al-Qur’an melarang adanya perselingkuhan dalam rumah tangga karena berdasarkan makna dalam Q.S Al-Anfāl:27, Q.S An-Nūr:11-15 dan Q.S An-Nūr:30-31 yang dijadikan sebagai ayat tentang larangan perselingkuhan sekaligus kata kunci atau makna kedekatan dari faktor penyebab perselingkuhan untuk menemukan maqāsid di dalamnya. Kata kunci tersebut antara lain khianat, amanat, berprasangka, berita bohong, taubat, pengetahuan, menjaga pandangan dan menjaga kemaluan. Adapun nilai-nilai tafsir maqāṣidī dari kata kunci ayat larangan perselingkuhan terdapat lima maqāṣid al-syarī’ah yaitu: hifż al-din (menjaga agama), hifż al-nafs (menjaga jiwa), hifż al-‘Aql (menjaga pikiran), hifż al-nasl (menjaga keturunan), hifż al-bi'ah (menjaga lingkungan) dan dua maqāṣid Al-Qur’an yaitu nilai keadilan (al-'adālah) dan nilai tanggung jawab (al-hurriyyah).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Perselingkuhan, Rumah Tangga, Al-Qur’an, Tafsir Maqāṣidī.
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an > 2x1.11 Asbabun Nuzul
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an
2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.3 Tafsir Al Qur'an > 2x1.39 Tafsir Lainnya
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Kholifatun Anggreani sdri
Date Deposited: 17 Apr 2023 19:23
Last Modified: 17 Apr 2023 19:23
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/18979

Actions (login required)

View Item View Item