TOLERANSI BERAGAMA DALAM TRADISI TAPA KALI KUNGKUM PADA MASYARAKAT DI DESA BANJARPANEPEN KECAMATAN SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS

Muammar, Setyaji (2023) TOLERANSI BERAGAMA DALAM TRADISI TAPA KALI KUNGKUM PADA MASYARAKAT DI DESA BANJARPANEPEN KECAMATAN SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Muammar Husni Setyaji_Toleransi Beragama Dalam Tradisi Tapa Kali Kungkum Pada Masyarakat Di Desa Banjarpanepen Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Indonesia merupakan sebuah manivestasi dari kehidupan dengan suatu perbedaan tetapi merajut dalam suatu kesatuan, di dalamnya terdapat agama suku, ras dan budaya yang berbeda. Begitu pun dengan desa Banjarpanepen, tepatnya di daerah berada di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Di desa Banjarpanepen mengembangkan suatu budaya tradisi atau ritual tertentu yang bisa menjadi sarana dalam implementasi dari toleransi beragama termasuk salah satunya yaitu: tradisi tapa kali kungkum. Masyarakat desa Banjarpanepen termasuk dalam masyarakat yang majemuk karena memiliki keberagaman agama diantaranya Islam, Budha, Kristen, dan Penghayat Kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi dengan jenis penelitian (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Metode analisis datanya menggunakan Miles dan Huberman. Penelitian menggunakan Teori Kontruksi Sosial Peter L. Berger dan Teori Toleransi Beragama Yusuf Alqodrowi. Penelitian ini terfokus dalam dua hal yaitu bagaimana proses tradisi tapa kali kungkum dan bagaimana kontruksi toleransi beragama dalam tradisi tapa kali kungkum. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam kungkuman purnama atau tapa kali kungkum ini terdapat suatu tata cara pelaksananya dilaksanakan pada dini hari pada jam 12 tepatnya di bulan purnama, tepatnya dalam kalender jawa 15 Sya’ban, tempat pelaksanaan ini bertempat di kali cawang. Hal yang dilakukan yang pertama dengan meniatkan hati sesuai pada keyakinan masing-masing masyarakat. Setelah niat maka melakukan berendam selama 7 kali (dalam Bahasa jawanya mentas kungkum). Selain itu juga kontruksi sosial toleransi beragama dalam tradisi tapa kali kungkum memiliki tiga tahap yaitu Eksternalisasi, Objektivasi, Internalisasi. Pertama, eksternalisasi merupakan tahap dimana individu mulai mengekspresikan dirinya hingga menghasilkan produk masyarakat yang memiliki nilai dalam hal toleransi beragama yaitu menghasilkan produk tradisi tapa kali kungkum. Kedua, objektivasi merupakan tahapan dimana individu bersama masyarakat membuat kesepakatan untuk mengulang-ulang tradisi tapa kali kungkum disetiap tahunnya karena mengandung banyak manfaat yang dapat menciptakan karakter toleransi beragama pada setiap warga masyarkat Banjarpanepen. Ketiga, internalisasi merupakan tahapan dimana masyarakat Banjarpanepen yang kemudian mengeksplorasikan dirinya menjadi yang di dalamnya membentuk suatu organisasi masyarakat yang bertoleran. Kata kunci: kontruksi sosial, toleransi beragama, tradisi kali kungkum

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: kontruksi sosial, toleransi beragama, tradisi kali kungkum
Subjects: 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.1 Masyarakat Islam > 2x6.14 Perubahan Sosial
2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.7 Kesenian dan Kebudayaan
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Studi Agama - Agama
Depositing User: MUAMMAR HUSNI SETYAJI sdr
Date Deposited: 12 Apr 2023 06:46
Last Modified: 12 Apr 2023 06:46
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/18697

Actions (login required)

View Item View Item