Kritik Narasi Sejarah dalam Buku Sejarah Singkat Pangeran Wali Syekh Jambu Karang atau Haji Purwa dan Wali Sanga

Rizki, Hidayati (2023) Kritik Narasi Sejarah dalam Buku Sejarah Singkat Pangeran Wali Syekh Jambu Karang atau Haji Purwa dan Wali Sanga. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text Rizki Hidayati_Kritik Narasi Sejarah Dalam Buku Sejarah Singkat Pangeran Wali Syekh Jambu Karang Atau Haji Purwa dan Wali Sanga.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

KRITIK NARASI SEJARAH DALAM BUKU SEJARAH SINGKAT PANGERAN WALI SYEKH JAMBU KARANG ATAU HAJI PURWA DAN WALI SANGA Rizki Hidayati 1817503031 Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Jl. A. Yani 40-A (+62 281) 635624 Purwokerto 53126 Email : [email protected] Abstark Penelitian ini yang mengangkat tentang kritik narasi dalam buku Swjarah Singkat Pangeran Wali Syekh Jmabu Karang atau Haji Purwa karya dari Akhmad Soetjipto. Penelitian ini bertujuan untuk mengkritik narasi sejarah dalam buku karya Akhmad Soetjipto. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode sejarah kritis. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori hermeneutik, yang menjelaskan hermeneutik pada dasarnya menyejarah makna tidak pernah berhenti pada satu masa, tetapi selalu berubah menurut modifikasi sejarah. Penelitian ini di pusatkan pada kajian pustaka menggunakan sumber utama buku karya dari Akhmad Soetjipto. Penelitian ini mengikuti para ahli sejarah bahwa ada empat tahap dalam penelitian yakni, heuristik, kritik sumber (verivikasi), interpretasi, dan historiografi. Buku yang menceritakan Syekh Jambu Karang. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu terdapat beberapa kritik narasi pada bagian awal saat kedatangan Syekh Jambu Karang mencari tiga buah nur atau cahaya. Jika di pahami dari mana asalnya nur atau cahaya tersebut. Kemudian saat kerajaan di nobatkan kepada adiknya pada tahun 1190 M, sedangkan dalam seumber lain mengatakan bahwa Syekh Jambu Karang wafat pada tahun 1130 M, jadi dapat dilihat ketidak tepatan pada penulisan tahun, seharusnya lebih di kaji dalam pencarian sumber yang benar-benar membuktikan bahwa tahun 1190 M menobatkan kerajan. Berdasarkan analisa data yang di gunakan, diperoleh kesimpulan bahwa keberadaan Syekh Jmabu Karang memang sangat penting tetapi dalam penceritaanya masih butuh untuk di teliti lebih lanjut. Kata kunci: Syekh Jambu Karang, Kritik, Narasi.

Actions (login required)

View Item