PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL MELALUI KERAJINAN BATIK CIPRAT DI SHELTERED WORKSHOP PEDULI (SWP) NURUL HUDA KECAMATAN GUMELAR KABUPATEN BANYUMAS

Umi, Waningsih (2023) PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL MELALUI KERAJINAN BATIK CIPRAT DI SHELTERED WORKSHOP PEDULI (SWP) NURUL HUDA KECAMATAN GUMELAR KABUPATEN BANYUMAS. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text UMI WANINGSIH_PEMBERDAYAAN PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL MELALUI KERAJINAN BATIK CIPRAT DI SHELTERED WORKSHOP PEDULI (SWP) NURUL HUDA KECAMATAN GUMELAR KABUPATEN BANYUMAS.pdf Download (4MB) | Preview

Abstract

Penyandang disabilitas intelektual merupakan salah satu jenis Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Penyandang disabilitas intelektual di kehidupan masyarakat sering mengalami diskriminasi karena kondisi mereka yang dianggap berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Hal tersebut menjadikan penyandang disabilitas intelektual tidak mempunyai daya dalam suatu masyarakat, sehingga mereka semakin sulit untuk mandiri dalam kehidupannya. Pemberdayaan melalui kerajinan batik ciprat merupakan sebuah upaya pemberdayaan bagi penyandang disabilitas intelektual yang dilakukan oleh Sheltered Workshop Peduli (SWP) Nurul Huda agar mereka menjadi lebih berdaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research) menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman diantaranya reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui proses dan hasil pemberdayaan penyandang disabilitas intelektual melalui kerajinan batik ciprat di Sheltered Workshop Peduli (SWP) Nurul Huda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaan penyandang disabilitas intelektual melalui kerajinan batik ciprat di Sheltered Workshop Peduli (SWP) Nurul Huda sudah terlaksana dengan baik. Adapun tahapan pemberdayaan yang dilakukan diantaranya seleksi lokasi/wilayah, sosialisasi pemberdayaan, proses pemberdayaan, dan pemandirian masyarakat. Sedangkan hasil pemberdayaan dapat dilihat dari aspek diantaranya: aspek keterampilan, penyandang disabilitas intelektual mampu menggali potensi diri, dan memiliki skill dalam membuat batik ciprat. Aspek ekonomi, penyandang disabilitas intelektual memiliki kesempatan kerja, mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan produk batik ciprat, serta dapat mencukupi kebutuhan hidup mereka.

Actions (login required)

View Item