STUDI ETNOMATEMATIKA MAKANAN TRADISIONAL BANYUMAS SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Febi, Majesta (2022) STUDI ETNOMATEMATIKA MAKANAN TRADISIONAL BANYUMAS SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto.

Preview

Text SKRIPSI FEBI MAJESTA.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Konsep matematika digunakan untuk mengetahui keberadaan matematika dalam budaya khususnya pada makanan tradisional Banyumas. Makanan tradisional dipilih sebagai sumber belajar matematika karena sangat mudah ditemui masyarakat dan merupakan budaya tempat tinggal peserta didik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kajian etnomatematika pada makanan tradisional Banyumas. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan kajian etnomatematika. Etnomatematika adalah studi yang mengkaji ide atau praktik matematika yang menunjukkan hubungan timbal balik antara matematika dan budaya dalam berbagai aktivitas budaya. Penelitian dilakukan di home industri tempe mendoan Ajibarang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari makanan tradisional Banyumas, terdapat konsep geometri seperti konsep bangun datar yang terdapat pada tempe mendoan yaitu konsep persegi, segitiga, jajar genang, trapesium, dan poligon. Selain itu konsep bangun datar terdapat juga pada jajanan pasar yaitu kue tape (persegi), lemet (persegi panjang), cingkig (segitiga), gethuk (jajar genjang), jenang jaket (trapesium), ketupat (belah ketupat), kue lumpur (lingkaran). Konsep kesebangunan terdapat pada putu ayu (lingkaran). Konsep bangun ruang terdapat pada jajanan pasar yaitu lapis (kubus), jenang jagung (balok), meniran (prisma), kue putu (tabung), mendut (limas), nasi tumpeng (kerucut), klepon (bola), dan nopia (setengah bola). Kemudian, etnomatematika yang terdapat pada makanan tradisional Banyumas dapat dijadikan sumber belajar geometri.

Actions (login required)

View Item