PEMBAJAKAN KARYA SINEMATOGRAFI PADA APLIKASI TELEGRAM(PERSPEKTIF FIKIH JINAYAH)

Mustamir, Mansur (2022) PEMBAJAKAN KARYA SINEMATOGRAFI PADA APLIKASI TELEGRAM(PERSPEKTIF FIKIH JINAYAH). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
MUSTAMIR MANSUR-PEMBAJAKAN KARYA SINEMATOGRAFI PADA APLIKASI TELEGRAM (PERSPEKTIF FIKIH JINAYAH).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Akhir-akhir ini telegram menjadi aplikasi yang banyak dijadikan sebagai wadah pembajakan, dimana film-film hasil bajakan dishare pada channel yang berada di telegram. Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep dan sanksi pembajakan karya sinematografi pada aplikasi telegram dalam perspektif fikih jinayah. Jenis penelitian yang penulis teliti adalah penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif menggunakan pendekatan normatif. Data ini diperoleh dengan teknik pengumpulan data dokumentasi. Adapun sumber bahan hukum primer yang digunakan penulis yakni Al-Quran, Hadis, kitab Fikih islam wa adillatuhu. Sedangakan untuk sumber bahan hukum sekundernya yakni buku-buku, jurnal, artikel dan berbagai bentuk karya tulis lain yang dapat membantu dalam mendapatkan data-data yang berkaitan dengan masalah yang sedang penulis teliti. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembajakan merupakan tindak pidana yang persis dengan pencurian. Adapun pelanggaran hak cipta pembajakan karya sinematografi (film) yang ada di aplikasi telegram dimana para admin telegram mengambil film bajakannya dari web-web yang ilegal dan setelah mendapatkannya lalu mempublikasikannya di aplikasi telegram, untuk keuntungannya sendiri bukan dari film bajakannya, tetapi dari paid promote. Sebelumnya didalam islam tidak ada nash yang menjelaskan secara eksplisit tentang pembajakan hak cipta. Oleh karenanya pembajakan karya sinematografi dalam pandangan islam diqiyaskan seperti jarimah pencurian karena mempunyai kesamaan ‘illatnya, maka hukum pembajakan karya sinematografi adalah haram. Adapun hukuman bagi pembajak adalah jarimah ta’zir, bukan jarimah hudud karena tidak termasuk dalam delik pidana hudud yang tujuh, yaitu zina, qodzah (tuduhan zina), sariqoh (pencurian), harabah (penodongan, perampokan), khamr (minuman atau obat-obatan terlarang), bughoh (suberversive), dan murtad. Oleh karena itu maka, hukuman bagi pembajak karya sinematografi pada aplikasi telegram adalah ta’zir. Sedangakan untuk sanksi hukumannya diserahkan kepada pihak yang berwenang. Kata Kunci: Telegram, Karya Sinematografi, Fikih Jinayah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Telegram, Karya Sinematografi, Fikih Jinayah
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.5 Jinayat (Pidana Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara Islam
Depositing User: Mustamir Mansur sdr
Date Deposited: 13 Oct 2022 02:47
Last Modified: 13 Oct 2022 02:47
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/16488

Actions (login required)

View Item View Item