KONSEP POLIGAMI DALAM PEMIKIRAN FAQIHUDDIN ABDUL KODIR PERSPEKTIF MUBADALAH

Dewi, Sundari (2022) KONSEP POLIGAMI DALAM PEMIKIRAN FAQIHUDDIN ABDUL KODIR PERSPEKTIF MUBADALAH. Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
DEWI SUNDARI_Konsep Poligami Dalam Pemikiran Faqihuddin Abdul Kodir Perspektif Mubadalah.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Poligami merupakan persoalan klasik namun selalu aktual dalam pemikiran hukum keluarga. Sejak dahulu hingga sekarang poligami menjadi perdebatan di kalangan ahli fiqih. Hal ini terjadi karena perbedaan pendapat para ulama dalam memahami dan menafsirkan surah An-Nisa’ ayat 3 sebagai dasar hukum dalam metode pengambilan hukum (istinbath hukum) poligami. Salah satu ulama Indonesia yang membahas poligami adalah Faqihuddin Abdul Kodir, beliau merupakan seorang Kyai muda sekaligus aktivis pembela hak-hak perempuan. Beliau memiliki perspektif hukum Islam yang berbeda mengenai poligami, melalui karya-karyanya beliau mengupas isu poligami dengan bersandar pada sejumlah referensi klasik. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research). Penelitian ini menggunakan sumber primer berupa karya tulis Faqihuddin Abdul Kodir, yaitu Sunnah Monogami: Mengaji Al-Qur’andan Hadits, Memilih Monogami:Pembacaan atas Al-Qur’an dan hadits Nabi, Qira’ah Mubadalah: Tafsir Progresif untuk Keadilan Gender dalam Islam. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan metode analisis konten/kajian isi (content analysis) dalam menganalisa penelitian ini. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Faqihuddin Abdul Kodir poligami bukanlah solusi dalam mengatasi problem relasi suami istri. Akan tetapi suatu problem yang sering kali mendatangkan konflik di dalam rumah tangga. Dalam perspektif mubadalah, Faqihuddin menawarkan tiga pandangan tentang poligami-monogami. Pertama, jika kesabaran adalah perilaku yang baik dan mulia, maka dalam pernikahan poligami laki-laki juga perlu untuk bersabar hanya memilih satu istri saja supaya menjadi mulia. Kedua, perempuan memiliki hak penuh untuk menolak dipoligami dengan dasar menjauhkan diri dari kerusakan (dar’u al-mafasid) yang nantinya akan menimpa dirinya ataupun keluarganya, baik dalam bentuk fisik, psikis, ekonomi, maupun sosial. Ketiga, perempuan mempunyai hak untuk mengajukan cerai jika ia tetap dipoligami.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Poligami, Faqihuddin Abdul Kodir, Mubadalah
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Sdri Dewi Sundari
Date Deposited: 21 Sep 2022 04:09
Last Modified: 21 Sep 2022 04:09
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/15777

Actions (login required)

View Item View Item