KECEMASAN PENYAIR ABDUL WACHID B.S DALAM PERSPEKTIF PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD

Wahyu Budiantoro, 102311040 (2015) KECEMASAN PENYAIR ABDUL WACHID B.S DALAM PERSPEKTIF PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img] Text
ABSTRAK.docx

Download (19kB)
[img]
Preview
Text
Cover_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
Wahyu Budiantoro_KECEMASAN PENYAIR ABDUL WACHID B.S.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Roland Barthes mengungkapkan, teks karya sastra (baca: puisi) tidak lagi berhubungan dengan eksistensi pengarang sebagai pemberi tafsir dan penyampai kebenaran tunggal. Dalam konteks psikologi pembaca, pembaca akan melakukan konvensi atau interpretasi yang majemuk, sesuai dengan latarbelakang budaya yang berbeda-beda tanpa intervensi penyair. Akan tetapi, apakah peran penyair dalam memberikan ide dan gagasan berhenti begitu saja?. Karya sastra merupakan kisah yang senantiasa bergumul dengan tokoh dan pada dasarnya juga mengandung pesan-pesan moral, pesan-pesan kehidupan, dan pesan-pesan spiritual. Artinya, di dalam karya sastra terdapat dialektika antara penghayatan psikologis pengarang dengan realitas. Proses kreatif yang demikian kerap sekali diciptakan oleh Abdul Wachid B.S melalui buku puisinya, Rumah Cahaya. Penelitian ini termasuk dalam penelitian tokoh. Data primer diperoleh dari wawancara dengan Abdul Wachid B.S dan buku puisi Rumah Cahaya yang dikarang olehnya. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari tulisan-tulisan atau riset-riset yang dilakukan oleh orang lain, yang masih berkaitan dengan kajian peneliti. Penelitian ini menggunakan teori Psikoanalisis Sigmund Freud untuk menganalisis bentuk-bentuk kecemasan yang dialami oleh Abdul Wachid B.S dalam proses memproduksi buku puisi Rumah Cahaya, hingga bagaimana upaya pengalihan Abdul Wachid B.S dalam mengatasi kecemasannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi psikologis pengarang memberikan pengaruh terhadap proses penciptaan karya sastra, khususnya yang terkait dengan kecemasan pengarang. Bentuk-bentuk kecemasan Abdul Wachid B.S dalam perspektif Psikoanalisis Freud adalah pertama kecemasan neurotik. Kecemasan ini berkaitan dengan relasi Abdul Wachid B.S dengan perempuan dan agama (yang menjadi candu). Kedua kecemasan realistik, yaitu perlawanan Abdul Wachid B.S terhadap politik represif Orde Baru dan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Ketiga kecemasan moralistik, yaitu Abdul Wachid B.S sebagai makhluk spiritual dan tugas kemanusiaannya sebagai hamba Allah Swt. Sedangkan, upaya transferensi (pengalihan) yang dilakukan oleh Abdul Wachid B.S adalah dengan menulis puisi. Sebab, dalam terminologi Achid, puisi mampu memberikan kelegaan secara psikologis (sublimasi) atas permasalahan yang dihadapi. Kata kunci: Puisi, kecemasan, psikoanalisis.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 158 Applied psychology > 158.1 Personal Improvement and Analysis
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Indah Wijaya Antasari
Date Deposited: 11 Nov 2016 02:54
Last Modified: 11 Nov 2016 02:54
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/1496

Actions (login required)

View Item View Item