PEMAKNAAN LAFADZ TARTIL DALAM QS. AL-MUZZAMMIL AYAT 4 PERSPEKTIF METODE AS-SYIFA (STUDI KASUS DI TPQ AN-NAWAWIYAH DESA KEBAGUSAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN TEGAL)

tuti, alawiyah (2022) PEMAKNAAN LAFADZ TARTIL DALAM QS. AL-MUZZAMMIL AYAT 4 PERSPEKTIF METODE AS-SYIFA (STUDI KASUS DI TPQ AN-NAWAWIYAH DESA KEBAGUSAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN TEGAL). Skripsi thesis, UIN. Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Tuti Alawiyah_Pemaknaan Lafadz Tartil Dalam Qs. Al-Muzzammil Ayat 4 Perspektif Metode As-Syifa (Studi Kasus Di TPQ An-Nawawiyah Desa Kebagusan Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal).pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Al-Qur’an merupakan mukjizat yang sangat luar biasa. Hal tersebut dibuktikan dengan berbagai model bacaan yang dilakukan oleh para imam. Terlepas dari hal tesebut membaca al-Qur’an dengan tartil dan hati-hati adalah suatu keharusan. Karena, membaca al-Qur’an tanpa tartil dapat mengubah dan mempengaruhi makna sehingga tidak mendapat keutamaan dari bacaan al-Qur’an tersebut. Terkait akan pentingnya dan besarnya tuntutan untuk membaca al-Qur’an secara benar, fasih dan tartil, metode As-Syifa sendiri menggunakan Qs. Al-Muzzammil ayat 4 sebagai dalil dan dalam pelaksanaan pembelajaran membaca al-Qur’an dengan tartil. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara (Interview), analisis isi, dan dokumentasi untuk menyajikan respon-respon dan perilaku subjek. Metode penelitian ini menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan satu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Adapun analisis pemaknaan lafadz tartil di TPQ An-Nawawiyah dengan berdasarkan teori kontruksi Peter L. Berger yakni ada tiga momen yang dilakukan. Pertama, proses eksternalisasi yakni dalam hal ini tentang makna tartil yang kemudian dalam momen ini realitas sosial berupa proses adaptasi dengan ayat-ayat al-Qur’an yang memerintahkan dan mengharuskan membaca al-Qur’an dengan tartil yakni Qs. Al-Muzzammil ayat 4 yang kemudian mengimplikasikannya dalam membaca al-Qur’an. Kedua, objektivasi yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia subjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusional. Ketiga, internalisasi. Dalam pemaknaan lafadz tartil ini peserta didik menarik pemahaman dari luar yang kemudian dimasukan ke dalam diri individu sehingga setiap mereka sudah terbiasa dan sudah terkontruksi ke dalam diri setiap peserta didik.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an > 2x1.12 Ilmu Qiraat (termasuk macam qiraat dan tajwid)
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Tuti Alawiyah
Date Deposited: 27 Jun 2022 07:21
Last Modified: 27 Jun 2022 07:21
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/14745

Actions (login required)

View Item View Item