KEGIATAN MENULIS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUMTAZA BANJARNEGARA (STUDI LIVING QUR’AN)

ABDULLAH, AZZAM WAFALAH (2022) KEGIATAN MENULIS AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUMTAZA BANJARNEGARA (STUDI LIVING QUR’AN). Skripsi thesis, UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI ABDULLAH AZZAM WAFALAH_KEGIATAN MENULIS AL-QUR'AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUMTAZA BANJARNEGARA (STUDI LIVING QUR'AN).pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Terdapat aneka ragam bentuk di kalangan Muslim dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, sebagai kitab sucinya. Di antaranya adalah membaca, menulis dalam bentuk kaligrafi, menghafal, dan mengkajinya. Di daerah Banjarnegara, ada kegiatan kegiatan menulis Al-Qur’an yang diwajibkan kepada seluruh santri di Pondok Pesantren Al-Mumtaza Banjarnegara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah, praktik, dan makna dari pelaksanaan kegiatan menulis Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Mumtaza Banjarnegara. Penelitian termasuk dalam penelitian lapangan (Field Research) dengan menggunakan metode kualitatif. Instrumen yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, data yang didapat dianalisis dengan teori Miles dan Huberman berupa data reduction (reduksi data), display data (penyajian data), dan conclusion drawing/ verification (verifikasi data). Selanjutnya, peneliti menggunakan teori sosiologi pengetahuan yang dikemukakan oleh Karl Mannheim. Hasil dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa sejarah awal kegiatan menulis Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Mumtaza dirintis oleh Kyai Afit Juliat Nurcholish selaku pimpinan pondok. Kegiatan menulis Al-Qur’an dilaksanakan setiap hari secara rutin oleh para santri secara bersama-sama di Masjid Al-Fatih Pondok Pesantren tersebut. Melalui analisis teori sosiologi Karl Mannheim ditemukan tiga makna. Pertama, makna objektif, kegiatan rutin menulis Al-Qur’an rutin yang dilakukan para santri, bermakna sebagai sarana untuk menjaga, melestarikan Al-Qur’an, dan sarana ber-taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kedua, makna ekspresif dari kegiatan menulis Al-Qur’an ialah sebagai penyejuk dan penentram jiwa, obat hati, dan penambah semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari di Pondok Pesantren. Ketiga, makna dokumenter sebagai salah satu bentuk penambah erat hubungan silaturahmi antara pengurus pondok dengan para santri, sebagai bentuk patuh dan taat kepada para pengurus pondok, yaitu kyai dan guru-guru, dan sebagai sarana para santri untuk melatih ketelitian dalam melaksanakan suatu kegiatan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Menulis Al-Qur’an; Living Qur’an; dan Pondok Pesantren.
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.07 Pendidikan, Pelatihan, Riset Al Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: Abdullah Azzam WaFalah sdr
Date Deposited: 24 Jun 2022 03:45
Last Modified: 24 Jun 2022 03:45
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/14365

Actions (login required)

View Item View Item