Fakhri, Ahmad (2022) PRAKTIK PEMBACAAN TUJUH SURAT PENTING AL-QUR'AN DI PONDOK PESANTREN ATH-THOHIRIYYAH KARANGSALAM KIDUL, KAB. BANYUMAS. Skripsi thesis, UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri.
|
Text
FAKHRI AHMAD_ PRAKTIK PEMBACAAN TUJUH SURAT PENTING AL-QUR'AN DI PONDOK PESANTREN ATH-THOHIRIYYAH KARANGSALAM KIDUL, KAB. BANYUMAS.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Praktik pembacaan tujuh surat penting Al-Qur’an bisa dipandang sebagai konstruksi sosial. Banyak penelitian yang hanya mefokuskan pada pemaknaan atas suatu praktik ataupun tradisi. Sedang referensi literatur dan penelitian yang menggali lebih dalam terkait konstruksi sosial di balik praktik pembacaan masih jarang dilakukan. Keunikan teori ini ialah membangun suatu praktik dengan tiga sub bagian yakni habitus, kapital, dan ranah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dan termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Dalam menganalisis data, instrument yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedang analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, displai data, dan verifikasi data. Peneliti mencoba menganalisis suatu praktik pembacaan tujuh surat penting Al-Qur’an sebagai kontruksi sosial. Dalam teori konstruksi sosial milik Pierre Bourdie setidaknya ada tiga komponen di balik terjadinya suatu praktik, yakni habitus yang dipahami sebagai gaya hidup, kapital sebagai modalitas dalam habitus, dan ranah sebagai objek dari habitus dan kapital tersebut. Hasil penelitian didapatkan bahwa praktik pembacaan tujuh surat penting Al-Qur’an di Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah Karangsalam Kidul ditemukan habitus. Habitus tersebut ialah adanya kepecayaan bahwa praktik pembacaan tujuh surat penting tersebut berangkat dari dalil agama, adanya keyakinan moral dan filosofis bahwa pembacaan tersebut adalah suatu yang baik maka faedahnya baik, dan juga adanya budaya-budaya Living Qur’an lain yang mendukung. Sementara kapital dalam pembacaan tersebut ialah pengasuh pondok pesantren yang dipandang sebagai agensi/pelaku praktik yang memiliki pengetahuan, gelar, dan status sosial yang tinggi di pondok pesantren memiliki legitimasi tersendiri dalam praktik pembacaan tujuh surat penting Al-Qur’an tersebut. Adapun ranah dalam penelitian ini ialah Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah Karangsalam Kidul yang notabenya lembaga pendidikan non formal dan tempat terlaksananya praktik pembacaan tujuh surat penting Al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pembacaan Surat, Living Qur’an, dan Habitus |
Subjects: | 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.07 Pendidikan, Pelatihan, Riset Al Qur'an 2x7 Filsafat dan Perkembangan > 2x7.3 Pendidikan > 2x7.34 Pendidikan Non Formal > 2x7.341 Pesantren |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Fakhri Ahmad |
Date Deposited: | 23 Jun 2022 01:57 |
Last Modified: | 23 Jun 2022 01:57 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/14171 |
Actions (login required)
View Item |