PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS SENGKETA HAK ASUH ANAK DI BAWAH UMUR PASCA PERCERAIAN (STUDI KASUS PUTUSAN NO.1690/Pdt.G/2020/PA.Clp )

Rahmi, Umiyatulizah (2022) PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MEMUTUS SENGKETA HAK ASUH ANAK DI BAWAH UMUR PASCA PERCERAIAN (STUDI KASUS PUTUSAN NO.1690/Pdt.G/2020/PA.Clp ). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

[img] Text
SKRIPSI RAHMI HAK ASUH ANAK_FINIS.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
Cover_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf

Download (607kB) | Preview

Abstract

Suatu tali perkawinan yang sah dapat rusak atau putus sebagai akibat dari perceraian, akibat dari perceraian ini menimbulkan hak pengasuhan anak. Salah satu kewajiban orang tua adalah memelihara, melindungi, mendidik dan mengasuh anak hingga dewasa. Adakalanya hak asuh anak diberikan kepada ibu seperti dalam putusan Nomor 690/Pdt.G/2020/PA.Clp. Penelitian ini berkaitan dengan pertimbangan hakim dalam menetapkan hak asuh anak setelah terjadinya perceraian di Pengadilan Agama Cilacap dan metode penemuan hukum oleh hakim dalam hak asuh anak. Maka dari itu, penelitian ini akan membahas tentang pertimbangan hakim tentang hak asuh anak pasca perceraian di bawah umur dalam putusan Pengadilan Agama Cilacap Nomor 1690/Pdt.G/2020/PA.Clp. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berkarakter deskriptif dengan yuridis-empiris. Sumber data primer yang digunakan adalah salinan Putusan Nomor: 1690/Pdt.G/2020/PA.Clp, sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah peraturan perundang-undangan, wawancara dengan salah satu majelis hakim pengadilan agama (PA) Cilacap, dan buku-buku atau jurnal yang terkait dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hakim dalam mempertimbangkan hak asuh anak pasca perceraian dalam perkara No.1690/Pdt.G/2020/PA.Clp yaitu adanya tuntutan dari penggugat. Bahwa dari pasca perceraian dalam mengasuh anaknya dilakukan oleh tergugat, namun karena hal pengasuhan tidak dilakukan secara mandiri tetapi dilimpahkan kepada ayah dan ibu dari tergugat serta tidak mampu membiayai anaknya sendiri, maka penggugat kemudian meminta atas hak asuh anaknya dalam gugatannya dalam putusan pengadilan No.1690/Pdt.G/2020/PA.Clp. Hal ini menjadi kedua kalinya istri menggugat ke pengadilan setelah yang pertama mengajukan gugatan cerai. Yang menjadi masalah di sini adalah kasus perceraian yang sudah inkrah dan berkekuatan hukum akan tetapi muncul kembali gugatan lainnya. Yang menjadikan majelis hakim mengabulkan kasus ini karena orang yang menggugat itu sama akan tetapi kasusnya yang berbeda. Di sini metode penemuan hukum yang hakim gunakan adalah metode interpretasi di mana hakim mengacu kepada KHI sebagai dasar untuk memutuskan perkara tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Hak asuh anak, hadhanah, pasca percerian, kebijaka hakim
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Rahmi Umiyatulizah sdri
Date Deposited: 26 Feb 2022 01:48
Last Modified: 26 Feb 2022 01:48
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/13290

Actions (login required)

View Item View Item