TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGHASILAN TAMBAHAN SOPIR DI NEW TRANS TRAVEL PURBALINGGA

YUSUF, MAOLANA (2022) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGHASILAN TAMBAHAN SOPIR DI NEW TRANS TRAVEL PURBALINGGA. Skripsi thesis, UIN Prof. K. H. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
YUSUF MAOLANA_TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGHASILAN TAMBAHAN SOPIR DI NEW TRANS TRAVEL PURBALINGGA.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Mudarabah adalah kerjasama antara pemilik modal (sahib al-mal) dan orang yang mempunyai keahlian atau keterampilan (mudarib) untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal dimana hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang disepakati, dan jika terjadi kerugian akan ditanggung oleh sahib al-mal. Dalam mudarabah antara pemilik modal (sahib al-mal) dan pengelola (mudarib) berpotensi sama-sama mendapatkan keuntungan, disisi lain kedua belah pihak juga berpotensi mendapat kerugian. Namun apabila terjadi kerugian yang disebabkan oleh kecurangan atau kelalaian pengelola, maka pengelola harus bertanggungjawab atas kerugian tersebut. secara keseluruhan usaha travel yang ada di Purbalingga menggunakan akad ijarah antara pemilik mobil dengan sopir, terkecuali satu usaha travel yaitu New Trans Travel yang menggunakan akad mudarabah. Dalam kerjasama tersebut diatur mengenai pembagian hasil keuntungan usaha yang hanya diperoleh dari hasil penjualan tiket travel, dengan presentase pemilik mobil mendapatkan 60% dari hasil penjualan tiket, dan 40% untuk sisanya untuk sopir. Sedangkan dalam prakteknya, terkadang sopir mencari penghasilan tambahan apabila hasil dari penjualan tiket dirasa kurang dengan cara mencari penumpang gelap dan menerima jasa titipan barang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deduktif-induktif Hasil penelitian ini yaitu 1) Praktik sopir mencari penghasilan tambahan di New Trans Travel Purbalingga melalui dua cara yaitu mencari penumpang tambahan dan menerima jasa pengiriman. 2) Tinjauan hukum Islam terhadap penghasilan tambahan yang dilakukan oleh sopir New Trans Travel Purbalingga dilihat dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang akad dan hukum penghasilan tambahan mudarib. Dari sudut pandang akad mudarabah dihukumi fasid. Dari segi Sudut pandang hukum penghasilan tambahan mudarib sangatlah tidak diperbolehkan bagaimanapun alasan. Dalam ketentuan akad mudarabah dijelaskan bahwa modal atau aset obyek mudharabah dialih manfaatkan untuk kepentingan pribadi. Hal ini penulis sependapat dengan pendapatnya Imam Syafi’i.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Akad Mudarabah, Penghasilan Tambahan Sopir, New Trans Travel Purbalingga
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.2 Muamalah
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: YUSUF MAOLANA sdr
Date Deposited: 23 Feb 2022 06:36
Last Modified: 23 Feb 2022 06:36
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/13159

Actions (login required)

View Item View Item