Yana Eka, Fitri Yani (2022) TRADISI SHOLAT FIDA’ (TEBUSAN) DI DESA PRUWATAN KECAMATAN BUMIAYU KABUPATEN BREBES PERSPEKTIF IBNU AL-TAYMIYYAH DAN JALAL AL-SUYUTI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto.
|
Text
YANA EKA FITRI YANI_TRADISI SHOLAT FIDA’ (TEBUSAN) DI DESA PRUWATAN KECAMATAN BUMIAYU kABUPATEN BREBES PERSPEKTIF IBNU AL-TAYMIYYAH DAN JALAL AL-SUYUTI.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Cover_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf Download (506kB) | Preview |
Abstract
Salat Fidā’ merupakan pengganti salat yang dilaksanakan oleh seseorang terhadap anggota keluarga yang telah meninggal dunia dan masih mempunyai tanggungan salat semasa hidupnya. Meninggalnya seseorang yang masih mempunyai tanggungan salat atas sebab udzur syar’i dan belum sempat digantikan hingga yang bersangkutan meninggal dunia mempunyai dampak dibolehkannya ditebuskan atau digantikannya dengan orang lain. Para ulama di sini berpendapat tentang kebolehan melaksanakannya. Hal ini membuat penulis tertarik meneliti beberapa pendapat ulama yang memperbolehkan.Salat ini dapat digantikan dengan salat seperti orang salat pada umumnya hanya saja dapat digantikan oleh orang lain, seperti wali, kerabat, sahabat ataupun orang lin yang berkenan. Selain dengan salat tersebut dapat pula digantikan dengan fidyah. Seperti fidyah puasa, satu hari puasa hitungannya sama dengan satu waktu salat. Dalam penelitian ini, yang penulis gunakan merupakan penelitian lapangan (field research). Yakni penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari responden. Yang penulis bahas adalah pemikiran dua tokoh fikih mengenai salat fidā’. Metode yang penulis gunakan adalah metode wawancara secara langsung dengan respond. Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitan ini adalah pendekatan study kasus. Salat fidā’ yang dilakukan oleh warga Desa Pruwatan tidak dapat menggantikan atau menebuskan salat yang telah ditinggalkan untuk orang yang meninggal dunia. Yang perlu dilakukan oleh keluarga atau ahli waris adalah cukup memohon ampunan atas kesalahan yang diperbuat oleh orang yang meninggal dunia termasuk meninggalkan salat itu. Sedangkan Jalal Al-Suyuti menuklilkan sebuah pendapat dalam kitab fatḥu al-mu’indan iā’natu al-ṭalibīnamengenai salat fidyahbahwa beliau pernah menggantikan salat terhadap keluarga nya yang telah meninggal dunia yang pada saat masih hidup pernah meninggalkan salat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Salat, Salat fidā’. |
Subjects: | 2x4. Fiqih > 2x4.1 Ibadah > 2x4.12 Shalat |
Divisions: | Fakultas Syariah > Perbandingan Madzhab |
Depositing User: | Yana Eka Fitri Yani sdri |
Date Deposited: | 14 Feb 2022 02:52 |
Last Modified: | 14 Feb 2022 02:52 |
URI: | http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/12660 |
Actions (login required)
View Item |