VIRTUALCOURT PADA PERKARA PIDANA DI MASA PANDEMI COVID-19 PERSPEKTIF FIKIH MURAFA<’AT DAN HUKUM POSITIF

UMI, APRILLIA (2021) VIRTUALCOURT PADA PERKARA PIDANA DI MASA PANDEMI COVID-19 PERSPEKTIF FIKIH MURAFA<’AT DAN HUKUM POSITIF. Skripsi thesis, UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri.

[img]
Preview
Text
Cover_BAB 1_BAB V_ Daftar Pustaka.pdf

Download (937kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Umi Aprillia_1617303088_VIirtualcourt pada Perkara Pidana di masa pandemi Covid-19 Perspektif Fikih Murafa'at dan Hukum Positif.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Pandemi Corona virus disease 2019 (Covid-19) telah berdampak pada pembatasan interaksi sosial/fisik dan anjuran bekerja dari rumah (WFH) termasuk instansi peradilan. Sehingga MA membuat PERMA No 4 Tahun 2020 agar persidangan dapat dilakukan menggunakan media teleconference, namun PERMA tersebut berlainan dengan ketentuan di KUHAP di dalam memaknai maksud kehadiran dan berakibat lain pada keraguan keabsahan proses pemeriksaan terdakwa di virtualcourt, rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana mekanisme virtualcourt perkara pidana di masa pandemi Covid-19 dan bagaimana virtualcourt perkara pidana di masa Pandemi Covid-19 perspektif fikih murafa’at dan hukum Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bagaimana mekanisme virtualcourt perkara pidana di masa pandemi Covid-19 dan bagaimana virtualcourt perkara pidana di masa Pandemi Covid-19 perspektif fikih murafa’at dan hukum Islam, sehingga jenis penelitian yang dipakai adalah Library research dan analisa deskriptif melalui sumber-sumber kepustakaan yang bersifat study research untuk memperoleh dan menelaah teori pada fikih murafa’at dan hukum positif yang berhubungan dengan topik virtualcourt di era pandemi Covid-19, khususnya menggunakan analisa pada teori pembuktian pada persidangan pidana dan persidangan Islam. Penelitian ini menunjukan Virtualcourt menjadi terobosan bagi MA di lingkungan peradilan untuk menyikapi kekosongan dan kebutuhan hukum adapun kesimpulannya adalah pertama, ketentuan PERMA No 04 Tahun 2020 yang berlainan dengan KUHAP di dalam memaknai “kehadiran” memiliki perluasan makna dari hanya sekedar berada di ruang sidang menjadi kehadiran melalui media teleconference. Kedua, pada proses pembuktian di agenda pemeriksaan terdakwa merupakan bagian dari alat bukti petunjuk atau qarinah di dalam hukum positif dan perspektif fikih murafa’at yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa dibarengi dengan alat-alat bukti lain. Keyword: Virtualcourt¸Covid-19, PERMA, fikih murafa’at

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Virtualcourt¸Covid-19, PERMA, fikih murafa’at
Subjects: 2x0 Islam (Umum) > 2x0.9 Islam dan Bidang Lainnya
2x4. Fiqih > 2x4.5 Jinayat (Pidana Islam)
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara Islam
Depositing User: UMI APRILLIA
Date Deposited: 07 Jan 2022 06:43
Last Modified: 07 Jan 2022 06:43
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/12369

Actions (login required)

View Item View Item