INTERNALISASI AKHLAKUL KARIMAH DI MI MA’ARIF NU BANJARANYAR KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

MUHAMAD NASHIR RAMDHANI, NIM. 092338060 (2016) INTERNALISASI AKHLAKUL KARIMAH DI MI MA’ARIF NU BANJARANYAR KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

Preview	Text COVER_DAFTAR ISI_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (493kB) | Preview
	Text MUHAMAD NASHIR RAMDHANI_INTERNALISASI AKHLAKUL KARIMAH.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Internalisasi Akhlakul Karimah di MI Ma’arif NU Banjaranyar Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas tahun Pelajaran 2013/ 2014. Penelitian ini berangkat dari sebuah fenomena dan keprihatinan yang mengiris hati sanubari mengenai degradasi moral yang dialamisebagianbesarpenerusbangsaini, masyrakat merindukan keluhuran moralitas, akhlak dan hargadiri yang bernilai bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Sehingga berbagai konsep pendidikan akhlak menjadi tawaran. Ini menjadi tugas dan tanggung jawab bersama, khususnya lembaga pendidikan. Begitu juga dengan MI Ma’arif NU Banjaranyar Kecamatan Sokaraja sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam yang ikut mengemban amanah dan kewajiban yang sama. Oleh karna itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Materi internalisasi akhlakul karimah yang ditanamkan bagi peserta didik (2) Tahapan-tahapan internalisasi akhlakul karimah yang dilaksanakan dalam lembaga tersebut (3) Metode-metode internalisasi yang diterapkan dan dilaksanakan di MI Ma’arif NU Banjaranyar Sokaraja kepada peserta didiknya.(4) Faktor penghambat dan pendukung dalam internalisasi akhlakul karimah (5) Hasil dari internalisasi akhlakul karimah di MI Ma’arif NU Banjaranyar Kecamatan Sokaraja Banyumas. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subyek dari penelitian ini adalah peserta didik secarakeseluruhandarikelas 1 sampaikelas 6. Adapun metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara, Observasi atau catatan lapangan, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan deskriptif analitik. Hasil penilitian menunjukan bahwa dalam menanamkan akhlak mulia kepada peserta didiknya, MI Ma’arif NU Banjaranyar menerapkan beberapa strategi, pertama, yaitu dengan memberikan materi yang berikatan dengan akhlak. kedua, dengan menggunakan metode-metode yang relevan dengan tujuan penanaman akhlak kepada peserta didik, seperti dengan sauri tauladan, dalam masa perkembangannya, siswa dianggap lebih banyak melakukan proses imitasi, imitasi adalah proses meniru apa yang mereka lihat dan dengar. MI Ma’arif NU Banjaranyar menerapkan metode dimana para guru hendaknya bisa menjadi seorang sauritauladan bagi mereka. Hal ini memang sesuai dengan predikat yang melekatkuat pada diri seorang guru yang dianggap sebagai “sosok yang digugu dan ditiru”. Selain metode sauri tauladan MI Ma’arif NU Banjaranyar juga menanamkan akhlakmelaui pembiasaan, metode ini dilakukan dengan cara membiasakan para peserta didik melakukanhal-hal yang tujuannya menankan akhlakul karimah dalam dirinya, bisa dimabil contoh para peserta didik dibiasakan berjabat tangan dan mencium tangan guru mereka sebelum masukkelas. Metode selanjutnya ialah pendisiplinan, metode ini dilakukan dengan cara memberikan punishment baik berupa denda atau kebijakan lain yang tujuannya menanamkan akhlak disiplin kepada setiap peserta didik.

Actions (login required)

View Item