MODEL DAKWAH MAJELIS DZIKIR THARIQOH AL ROSULI AL MUHAMMADIYATI AL HAQMALIYATI

Kabul Wibowo, 122303029 (2016) MODEL DAKWAH MAJELIS DZIKIR THARIQOH AL ROSULI AL MUHAMMADIYATI AL HAQMALIYATI. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

[img]
Preview
Text
COVER_ABSTRAK_DAFTAR ISI_BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (507kB) | Preview
[img] Text
Kabul Wibawa_MODEL DAKWAH MAJELIS DZIKIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Ada dua pola pendefinisian dakwah. Pertama dakwah berarti tabligh, penyiaran dan penerangan agama. Pola kedua, dakwah diberi pengertian semua usaha dan upaya untuk merealisir ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan manusia. Dakwah dapat dimaknai sebagai mengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kebahagiaandan keselamatan manusia di dunia dan akhirat. Fungsi dan tujuan dakwah yang berdimensi sosial dapat juga dikaji sebagai memindahkan ummat dari satu situasi ke situasi yang lain. Dakwah adalah segala usaha untuk mengubah kondisi yang ada ke arah kondisi yang sesuai dengan ajaran Islam. Dakwah penyebaran Agama Islam dipahami sebagai usaha merentangkan jalan menuju kehidupan Islami yang damai, selamat, bahagia, dan sejahtera. Jika tujuan itu tercapai, maka hal itu merupakan efek dakwah yang didambakan, terutama dalam kontek sosial, sehingga dakwah bisa disebut efektif. Salah satu jalan guna mewujudkan hal tersebut salah satunya melalui ruqyah. Majelis Dzikir Thariqoh al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati didirikan berdasarkan hasil perenungan atas masalah-masalah yang menimpa masyarakat Desa Bangbulang dan sekitarnya yang seringkali dikonsultasikan dengan beliau. Berawal dari tempat konsultasi, kemudian dikembangkan menjadi Majelis Dzikir. Hal tersebut semata-mata demi mendekatkan masyarakat kepada Tuhan. Dalam perkembangannya, Syakih Ahmad Suyuthi kemudian menjadikan Majelis dzikir tersebut juga sebagai tempat pengobatan dengan metode ruqyah syar’iyyah sekaligus dakwah untuk menyebarkan islam. Dalam hal ini Syakih Ahmad Suyuthi menggunakan metode dakwah dengan cara meruqyah pasien terlebih dahulu kemudian memberikan pengetahuan tentang Pengetahuan keislaman. Setiap orang yang datang ke majelis tersebut, tidak menutup kemungkinan adalah orang yang murni hanya bertujuan untuk melakukan pengruqyahan, tetapi ada juga yang kemudian memiliki tujuan untuk bergabung dengan majelis dzikir yang beliau dirikan tersebut. Seiring berjalannya waktu, oleh masyarakat sekitar Bangbulang majelis dzikir ini juga dikenal sebagai pusat ruqyah syar’iyyah. Penelitian ini secara khusus akan membahas mengenai model dakwah Majelis Dzikir Thariqoh al Rosuli al Muhammadiyati al Haqmaliyati yang telah berkembang di desa Bengbulang. Melalui penelitian ini, diharapkan diperoleh informasi baru seputar pengembangan dakwah berbasis pelayanan kepada masyarakat. Kata kunci: Dakwah, Majelis Dzikir, Thariqah .

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Religion > 290 Other and comparative religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
2x7 Filsafat dan Perkembangan > 2x7.2 Dakwah > 2x7.24 Metode, Media dan Sarana Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Indah Wijaya Antasari
Date Deposited: 08 Sep 2016 02:17
Last Modified: 08 Sep 2016 02:17
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/1061

Actions (login required)

View Item View Item