PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PENILAIAN AUTENTIK KELAS V MI MA’ARIF NU KARANGNANGKA KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020

Ibrohim, Makhfudz (2019) PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PENILAIAN AUTENTIK KELAS V MI MA’ARIF NU KARANGNANGKA KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020. Skripsi thesis, IAIN Purwokerto.

	Text IBROHIM MAKHFUDZ_PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PENILAIA.pdf Restricted to Registered users only Download (956kB)
Preview	Text COVER, BAB I PENDAHULUAN, BAB V PENUTUP, DAFTAR PUSTAK.pdf Download (960kB) | Preview

Abstract

Penilaian autentik merupakan penilaian yang nyata yang mencakup semua aspek, yaitu pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam kehidupan nyata peserta didik didalam ruang lingkup pembelajaran. Dalam pelaksanaan penilaian autentik, guru harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang penilaian program sebagaimana memahami penilaian hasil belajar. MI Ma’arif NU Karangnangka merupakan salah satu madrasah yang telah melaksanakan penilaian autentik pada pembelajaran kelas V, berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mengkaji tentang problematika guru dalam melaksanakan penilaian autentik kelas V MI Ma’arif NU Karangnangka. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu penelitian yang mengungkapkan fakta yang ada dilapangan dengan observasi dan wawancara serta menggunkan dokumentasi. Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu peristiwa. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari guru wali kelas V dan kepala sekolah MI Ma’arif NU Karangnangka. Dari penelitian ini, menunjukkan bahwa problematika yang dialami guru dalam menerapkan penilaian autentik yaitu karena keterbatasan waktu yang menjadi kendala, pengimplementasian penilaian autentik karena kurangnya pemahaman guru tentang penilaian autentik dan karakter peserta didik yang kurang mendukung, solusi dari peneliti untuk guru dan kepala madrasah dalam mengatasi problematika tersebut adalah guru harus membuat perencanaan agar alokasi waktu bisa terbagi dengan baik untuk melakukan penilaian autentik agar terlaksana sesuai dengan yang diharapkan dan Kepala madrasah diharapkan lebih sering mengadakan workshop di madrasah dan melaksanakan evaluasi terhadap kinerja agar ketercapaian guru dalam melaksanakan kurikulum 2013 terutama dalam melaksanakan penilaian autentik bisa berjalan dengan baik.

Actions (login required)

View Item