MAIYAHAN SEBAGAI MODEL BIMBINGAN KELOMPOK (Studi Kasus pada Komunitas Juguran Syafaat di Sokaraja Banyumas)

DEVI DIAN PERTIWI, 1423101013 (2018) MAIYAHAN SEBAGAI MODEL BIMBINGAN KELOMPOK (Studi Kasus pada Komunitas Juguran Syafaat di Sokaraja Banyumas). Skripsi thesis, IAIN.

[img]
Preview
Text
COVER, BAB I BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
DEVI DIAN PERTIWI MAIYAHAN SEBAGAI MODEL BIMBINGAN KELOMPOK.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Masyarakat kita sudah sedemikian jauh menyontek perilaku masyarakat kapitalis barat yang permisif dan individualistis, dan untuk sedikit mengurangi rasa kecewa tersebut perlu adanya bimbingan dengan model pendekatan kelompok. Kehidupan kelompok dijiwai oleh dinamika kelompok yang akan menentukan gerak dan arah pencapaian tujuan kelompok. Maiyahan Juguran Syafaat mencoba memberikan perubahan dalam hal itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk Bagaimana sejarah dan perkembangan simpul Maiyah Juguran Syafaat dan seperti apa proses Maiyahan Juguran Syafaat dalam tinjauan bimbingan kelompok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Dalam teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Maiyahan, sebagai model bimbingan kelompok yang dipraktekkan oleh komunitas Juguran Syafaat, perkembangannya tidak lepas dari konsep pendidikan transformatif halaqah dan Maiyahan “sinau bareng” di Yogyakarta. Dilihat dari adanya nilai ukhuwah (persaudaraan) dan kekeluargaan yang sangat dijunjung tinggi di dalamnya, dan pengaplikasian pandangan tasawuf dalam kehidupan pribadinya, dalam hal ini setiap orang diajak memadu percintaan dengan Allah-Rasulullah dan umat-Nya. ini adalah “cinta segitiga” dengan maksud Allah sangat mencintai kekasihnya-Nya (baca: Rasulullah), karena rasa cinta kepada Rasulullah, boleh jadi akan menjadi bahan pertimbangan bagi Allah dalam menyikapi kita. Dilihat dari sudut pandang pengembangan kepribadian, Maiyahan adalah sarana yang ideal bagi pengembangan kepribadian muslim dengan format pelaksanaan yang sifatnya egaliter yaitu siapapun memiliki hak sama tanpa ada sekat yang mengedepankan teori “memanusiakan manusia” dan membuat setiap orang bangga dengan budaya lokal yang dimilikinya karena disertai penampilan-penampilan apik oleh para Penggiat dan Jamaah Maiyahan pada sesi-sesi istirahat diskusi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kelompok, Maiyahan sebagai Model Bimbingan Kelompok
Subjects: 2x6 Sosial dan Budaya > 2x6.6 Organisasi > 2x6.61 Organisasi Sosial
Divisions: Fakultas Dakwah > Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: ulfah rulli hastuti
Date Deposited: 20 Sep 2018 00:59
Last Modified: 20 Sep 2018 00:59
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/4341

Actions (login required)

View Item View Item