MANAJEMEN PELATIHAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KOMUNITAS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS BLK KOMUNITAS DARUN NAJAH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS)

Iman, Prastio (2022) MANAJEMEN PELATIHAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KOMUNITAS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH (STUDI KASUS BLK KOMUNITAS DARUN NAJAH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS). Skripsi thesis, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri.

Preview

Text Iman Prastio_Manajemen Pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Perspektif Ekonomi Syariah.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Adanya UPT BLK di setiap kabupaten dirasa kurang mencangkup semua lini masyarakat, menjadi salah satu alasan adanya program bantuan BLK Komunitas. BLK Komunitas merupakan program baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Sebagai sebuah lembaga baru, tentunya masih harus pintar dalam beradaptasi. Darun Najah merupakan satu-satunya BLK Komunitas yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kantor Cabang Purwokerto untuk memberikan modal dalam mengembangkannya. Selain itu, upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tetap disesuaikan dengan prinsip ekonomi yang berlandaskan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen POAC yang ada di BLK Komunitas Darun Najah. Jenis penelitiannya adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada semua pengurus BLK Komunitas Darun Najah dan sebagian alumninya. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, dengan menyajikan data yang kemudian ditarik kesimpulan. Teknik pemeriksaan data pada penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Manajemen POAC yang diterapkan oleh BLK Komunitas Darun Najah masih tergolong baik, meskipun baru berdiri pada tahun 2020. Namun dalam hal controling kepada para alumni pelatihan belum sepenuhnya sukses, karena masih banyak output pelatihan yang belum mendapatkan pekerjaan ataupun membuka usaha sendiri. Instruktur, bahan ajar, sarana dan prasarana yang disediakan, semuanya sudah sesuai dengan standar. Nilai-nilai keislaman juga tidak hilang dalam proses pelatihan. Seperti halnya motivasi keagamaan oleh Kyai Slamet, selain itu juga diajarkan ilmu-ilmu interpreneurship yang berlandaskan pada nilai agama. Mengajarkan pentingnya beribadah secara ¬on-time diadopsi untuk saling mengingatkan dalam hal kedisiplinan. Peserta dibekali untuk tidak hanya fokus pada kepentingan dunawi saja, melainkan juga memikirkan urusan akhirat.

Actions (login required)

View Item