KONSEP ASBA<B AN-NUZU<L NASARUDIN UMAR DAN IMPLIKASINYA PADA PENAFSIRAN AYAT-AYAT GENDER

MOCHAMMAD SIDQI, AWALIYA RAHMAN (2021) KONSEP ASBA<B AN-NUZU<L NASARUDIN UMAR DAN IMPLIKASINYA PADA PENAFSIRAN AYAT-AYAT GENDER. Skripsi thesis, IAIN PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
[WATERMARK] Konsep Asbabun Nuzul Nasaruddin Umar dan Implikasinya pada Penafsiran Ayat-ayat Gender.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Kajian mengenai ilmu asba>b an-nuzu>l menjadi diskursus dalam ulu>m al-Qura>n yang belum tuntas. Terjadi perbedaan pandangan di antara ulama, baik terkait dengan pentingnya analisis asba>b an-nuzu>l dalam menafsirkan al-Qur’a>n, ataupun beragam pembahasan dalam ruang lingkup kajian asba>b an-nuzu>l, termasuk di dalamnya adalah dialektika pemilihan kaidah pemaknaan ayat. Mayoritas ulama tafsir memilih kaidah al-‘ibratu bi ‘umu>m al-lafz untuk memaknai ayat al-Qur’an, sebagian yang lain memilih kaidah al-‘ibratu bi khus}u>s al-sabab. Terkait dengan ini, Nasaruddin Umar memandang bahwa penerapan kaidah al- ‘ibratu bi ‘umu>m al-lafz yang digunakan kebanyakan mufasir mengandung masalah, khususnya ketika kaidah tersebut dihadapkan pada ayat-ayat gender. Terjadi bias pemahaman tentang gender dalam al-Qur’a>n, sebagaimana dapat terlihat dari beberapa tafsir klasik yang turut berjasa melanggengkan budaya patriarkhi sampai saat ini. Melalui penelitian ini, penulis bermaksud mencari perspektif Nasaruddin Umar terkait konsep asba>b an-nuzu>l sekaligus menganalisis sejauh mana implikasinya pada penafsiran ayat-ayat gender, yang penulis batasi pada tema politik dan sosial. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan mengambil data-data dari berbagai literatur (library research). Pada penelitian ini penulis menggunakan teori Hermeneutika Musahadi HAM yang mempunyai paradigma analisis pada tiga kesadaran: historis, eiditic, dan praksis. Dari penelitian ini, hasil yang ditemukan antara lain: pertama, berkaian dengan konsep asba>b an-nuzu>l, Nasaruddin Umar cenderung mempunyai beberapa karakteristik yang baru dibandingkan dengan konsep yang ada, seperti penegasan Nasaruddin Umar bahwa pada kelompok ayat yang mempunyai konteks penurunan (siya>q) tidak boleh serta merta memaknainya menggunakan kaidah al-‘ibratu bi ‘umu>m al-lafz dan tawaran beliau untuk mengintegrasikan pendekatan ilmu sosial (historis, sosiologis, dan antropologis) untuk menganalisis ayat-ayat yang tidak mempunyai konteks penurunan secara mikro. Kedua, konsep asba>b an-nuzu>l yang ditawarkan Nasaruddin Umar berimplikasi besar apabila diterapkan pada penafsiran ayat-ayat yang mempunyai konteks penurunan (siya>q), salah satunya pada titik tertentu mampu melakukan pembacaan ulang (re-reading) terhadap ayat-ayat yang sering kali dipahami secara bias. Selain itu, Nasaruddin Umar dalam penafsirannya terbilang konsisten pada metodologi (khittah|) yang telah dirumuskannya sebelumnya. Kata kunci: Gender, Tafsir al-Qur’a>n, Asba>b an-Nuzu>l, Politik, dan Ekonomi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Gender, Tafsir al-Qur’a>n, Asba>b an-Nuzu>l, Politik, dan Ekonomi.
Subjects: 2x1 Al Qur'an dan Ilmu Berkaitan > 2x1.1 Ilmu Al Qur'an > 2x1.11 Asbabun Nuzul
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora > Ilmu Al Quran dan Tafsir
Depositing User: MOCHAMMAD SIDQI AWALIYA RAHMAN sdr
Date Deposited: 26 Feb 2021 17:56
Last Modified: 26 Feb 2021 17:56
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/9860

Actions (login required)

View Item View Item