POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF NASR HAMID ABU ZAYD DAN MUHAMMAD QURAISH SHIHAB

Imam, Sobirin (2021) POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF NASR HAMID ABU ZAYD DAN MUHAMMAD QURAISH SHIHAB. Skripsi thesis, IAIN PURWOKERTO.

[img]
Preview
Text
Cover_Bab I_Bab V_Dapus.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
POLIGAMI DALAM PERSPEKTIF NASR HAMID ABU ZAYD DAN MUHAMMAD QURAISH SHIHAB.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Poligami merupakan sistem perkawinan yang salah satu pihak memiliki atau mengawini beberapa lawan jenisnya dalam waktu yang bersamaan. Poligami sampai sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan ulama, perbedaan tersebut timbul karena perbedaan pandangan mereka terhadap keadilan dalam poligami seperti Nasr Hamid Abu Zayd yang menganggap dalam berpoligami manusia tidak dapat berlaku adil, sedangkan Muhammad Quraish Shihab yang menganggap dalam poligami manusia dapat berlaku adil. Pandangan dan argumen kedua tokoh tersebut menarik untuk ditelaah lebih jauh dan dikomparasikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), di mana penulis mengumpulkan data dan informasi yang bersumber dari data-data kepustakaan seperti buku, jurnal, maupun artikel yang mendukung penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan dan komparasi argumen Nasr Hamid dan Muhammad Quraish Shihab tentang poligami. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan metode analisis data yang digunakan yaitu content analisys dan komparatif. Sumber data primer yang digunakan ialah buku karya Nasr Hamid Abu Zayd yang berjudul Dawair al-Khauf: Qira’ah fi Khitab al-Mar’ah dan karya Muhammad Quraish Shihab yang berjudul Tafsir al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian al-Qur’an jilid II, Wawasan al-Qur’an dan Perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di mana keadilan mengiring keduanya untuk bersikap. Seperti Nasr Hamid Abu Zayd yang melarang adanya poligami karena manusia tidak dapat berlaku adil, maka jangan poligami. Sedangkan Muhammad Quraish Shihab memperbolehkan adanya poligami karena manusia dapat berlaku adil. Dalam membahas poligami keduanya sama-sama menggunakan dasar QS. an-Nisa ayat 3 dan QS. an-Nisa ayat 129. Tetapi terdapat perbedaan antara keduanya yaitu terletak pada penafsiran mereka terhadap QS. an-Nisa ayat 129. Nasr Hamid menganggap dalam poligami manusia tidak dapat berlaku adil dalam hal seluruhnya, sesuai dengan analisis linguistiknya menggunakan tarkib Qur’ani. yaitu ayat itu dimulai dari ’adatu an-nafi “lan” memberikan penjelasan di mana keadilan dalam poligami tidak akan pernah terwujud. Sedangkan Muhammad Quraish Shihab menganggap dalam poligami manusia tidak dapat berlaku adil dalam hal imateriel (cinta), cinta atau suka yang lahir atas dorongan perasaan. Hal itu sesuai dengan hadis dari Aisyah RA yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud. Kata Kunci: Poligami, Nasr Hamid Abu Zayd, Muhammad Quraish Shihab

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Poligami, Nasr Hamid Abu Zayd, Muhammad Quraish Shihab
Subjects: 2x4. Fiqih > 2x4.3 Munakahat
Divisions: Fakultas Syariah > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Imam Sobirin sdr
Date Deposited: 18 Feb 2021 05:18
Last Modified: 18 Feb 2021 05:18
URI: http://repository.uinsaizu.ac.id/id/eprint/9507

Actions (login required)

View Item View Item